JAKARTA, DISWAY.ID - Pegiat media sosial, Denny Siregar meyakini bahwa pada Pemilu 2024 mendatang masih akan terasa kental dengan politik identitas.
Bahkan ia juga memperkirakan nantinya politik identitas bisa terjadi dengan tingkatan yang lebih keras dari sebelumnya.
Denny Siregar menyebut contoh dari politik identitas itu sendiri seperti yang dirasakan warga Jakarta pada tahun 2017 silam.
Saat itu terjadi dua kubu, yakni kubu Basuki Tjahja Purnama (Ahok) kubu nasionalisme dan Anies Baswedan sebagai kubu agamisme.
BACA JUGA:Mantap, Kamila! Siswi MAN 4 Jakarta Diterima di 6 Universitas Luar Negeri
BACA JUGA:Antrean Panjang Pembeli Migor Curah Masih Terjadi di Kota Cirebon
"Saya berani bertaruh, bahwa nanti tahun 2024 politik identitas akan menguat lagi, bahkan semakin lebih keras kalau tidak diantisipasi dari sekarang," kata Denny Siregar, dikutip dari kanal YouTube 2045 TV pada Rabu, 6 April 2022.
Selain itu, Denny Siregar menyebut bahwa tidak selamanya politik identitas yang diterapkan dapat berhasil memenangkan suatu kubu.
Salah satu contohnya yakni dikatakannya yang terjadi pada Pilpres 2019 silam.
"Kesalahan beberapa politikus oposisi waktu tahun 2019 lalu adalah mereka memainkan banget politik identitas ini dan residunya sampai sekarang masih ada meksi Jokowi sebagai presiden terpilih sudah merangkul Prabowo dan menempatkannya sebagai menteri," tutur Denny Siregar.
BACA JUGA:Carlo Ancelotti Absen Dampingi Real Madrid di Liga Champions, Thomas Tuchel Ogah Ungkit Masa Lalu
BACA JUGA:Diizinkan Balapan, Marc Marquez: Saya Sekrang Menuju Amerika
Dengan kekalahan itu, Denny Siregar mengatakan bahwa pihak oposisi kembali menggelar konsolidasi.
Denny Siregar meyakini bahwa langkah terbaru dari kubu agamis yakni dengan memilih calon pemimpin yang satu visi dan misi dengan mereka.
"Dan tentu itu saja Anies Baswedan, yang mereka anggap punya utang budi kepada mereka yang telah menjadikannya Gubernur DKI Jakarta," pungkasnya.