"Ceritanya turun-temurun seperti itu. Tapi ya, wallahualam. Cerita mirip seperti kisah Malin Kundang," ujar Pengelola Gua Batu Hapu Subianto.
Cerita rakyat itu diabadikan ke sebuah beton di depan gua yang dilukis, menggambarkan peristiwa kutukan sebelum Agui beserta kapalnya menjadi batu.
Pada era modern ini, sudah ada penelitian yang menceritakan asal usul Gua Batu Hapu tersebut.
Batu Hapu, dari catatan Badan Pengelolaan (BP) Geopark Meratus, secara geologi berada di kawasan cekungan Barito, yaitu formasi berai yang berumur oligosen-miosen awal (16-36,5 juta tahun lalu). Secara historis Gua Batu Hapu juga serupa dengan Gua Baramban Kecamatan Piani, Tapin.
Situs geologi purba kala tersebut masuk sebagai salah satu dari 74 geosite Geopark Meratus. Geopark Meratus yang memiliki keunikan dan nilai sejarah geologi itu, berhasil mendapatkan pengakuan sebagai geopark nasional pada 2018.
Pengakuan tersebut, buah dari perjuangan Pemerintah Provinsi Kalsel bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM).
Gua Batu Hapu berada di Desa Batu Hapu, Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin, jaraknya dari Kota Banjarmasin sekitar 200 km.
Secara umum, Kecamatan Hatungun merupakan dataran tinggi, rata-rata ketinggian dari 50- 500 meter di atas permukaan laut.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), posisi Hatungun ada di 2,3343 – 30043 Lintang Selatan dan antara 114,4613 – 115,3033 Bujur Timur, dengan luasan wilayah dataran 79,572 kilometer persegi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tapin Hamdan Rosyande mengatakan selain Gua Batu Hapu ada dua geosite Geopark Meratus lain di daerah itu.
"Ada Gua Baramban dan Air Terjun Balawayan, lokasinya berada di Kecamatan Piani, tepat di wilayah kawasan adat Dayak Meratus," ujarnya.
Ternyata Pemerintah Kabupaten Tapin juga peka untuk memuliakan warisan Bumi tersebut, saat ini sudah dirancang pengembangan geosite untuk pariwisata.
Dengan pariwisata, dinilai dapat memelihara, merawat dan menjadi manfaat untuk masyarakat di sekitar geosite. Sebanyak tiga geosite Geopark Meratus tersebut, sudah terdaftar dalam SK Gubernur Kalsel nomor 188.44/0531/KUM/2018.
Melihat keseriusan tersebut, Pemkab Tapin kembali mempromosikan dan meminta dukungan pengembangan pariwisata ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Jakarta, Jumat 10 Juni 2022.
Tidak ketinggalan, geosite purba turut menjadi prioritas pengembangan yang diusulkan, Bupati Tapin M. Arifin Arpan waktu itu.
Menyusul pengembangan wisata Gua Batu Hapu, pemerintah daerah mulai menyusun detailed engineering design (DED) untuk menunjang salah satu geosite Geopark Meratus, yaitu Gua Baramban.