Buah Ceri Beracun untuk Pasukan Rusia, Walikota: Bentuk Perlawanan Petani Ukraina

Jumat 17-06-2022,20:13 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID – Petani Ukraina telah menyiapkan buah Ceri beracun untuk pasukan Rusia dan ini merupakan bentuk perlawanan dari petani.

Hal tersebut diungkapkan oleh walikota Melitopol, Ivan Fedorov bahwa buah Ceri beracun khusus untuk pasukan Rusia yang menjajah mereka.

Buah Ceri merupakan salah satu komoditi ekspor Ukraina dan para petani telah menyemprotnya dengan zat kimia.

BACA JUGA:Belum Semua Dibedah, Baru 3.285 Pengaduan Konten Berita Palsu

BACA JUGA:Kevin Hillers Pemain Ikatan Cinta Sambangi Polda Metro Jaya Buat Selesaikan Masalah Ginian

“Kami akan menggunakan segala cara untuk melakukan perlawanan dan meyabotase penjajah salah satunya dengan buah Ceri baracun yang di buat oleh petani Ukraina,” tambah Fedorov.

Fedorov menambahkan bahwa buah Ceri beracun untuk pasukan Rusia yang telah diseprot dengan zat kimia ini akan membuat pasukan Rusia mengalami keracunan massal.

Selama invansi Rusia ke Ukraina, para petani telah memberikan buah-buahan yang telah terkontaminasi.

Fedorov juga mengungkapkan bahwa tentara Rusia telah mencuri tanaman Ceri dari petani lokal.

BACA JUGA:Angkot Mobil Listrik dari Stasiun Duri ke Taman Baharia PIK II, Masih Gratis 3 Bulan Uji Coba

BACA JUGA:Pelaporan Roy Suryo oleh Dharmapala Nusantara Ditolak, Kuasa Hukum Ungkap Alasanya

Dilansir dari nypost.com, Ceri tersebut kemudian dikirim ke Rusia, namun pihak Rusia tidak menyadari jika Ceri tersebut telah disemprotkan dengan bahan kimia.

“Petani kami telah menyiapkan hadiah lain Rusia yaitu Ceri manis yang baru diolah, yang menyebabkan penyakit massal bagi orang-orang yang mencurinya dari para petani,” tambah Fedorov.

“Hal ini merupakan salah satu bentuk perlawanan secara partisan di wilayah distrik Melitopol. Rusia tidak boleh mencuri apa pun dari kami, buah-buahan serta Ceri tersebuy tumbuh dengan kerja keras para petani kami, ”kata Fedorov.

Walikota mengklaim bahwa 99 persen dari orang-orang yang masih berada di Melitopol sekarang menjadi bagian dari gerakan perlawanan yang menargetkan pasukan Rusia.

Kategori :