Ganti Produk Kinder dengan Jajanan Dalam Negeri yang Lebih Sehat!

Selasa 12-04-2022,20:15 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

BANDUNG, DISWAY.ID – Produk Kinder dihentikan peredarannya di Indonesia sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella. 

Demikian keterangan tertulis yang dilansir dari laman resmi www.pom.go.id serta dikonfirmasi kepada Kepala Biro Humas BPOM RI Noorman Effendi di Jakarta.

Kebijakan Indonesia juga dilakukan sejumlah negara di Eropa, antara lain Irlandia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Swedia.

BACA JUGA: Penjualan Kinder Joy Dihentikan Sementara, BPOM Berikan Penjelasan Ini

Pada 2 April 2022, FSA Inggris menerbitkan peringatan publik terkait penarikan secara sukarela produk cokelat merek Kinder Surprise. 

Korban yang terdampak dilaporkan sebanyak 63 orang anak-anak, meski tak sampai menyebabkan kematian.

BPOM menyebutkan produk yang ditarik adalah produk cokelat merek Kinder Surprise dalam kemasan tunggal 20 gram termasuk 3 masing-masing 20 gram, dengan batas kedaluwarsa masing-masing produk sampai dengan 7 Oktober 2022.

BACA JUGA: Demo Mahasiswa Selesai, Giliran LaNyalla Sentil Menteri Jokowi, Pengamat: Harusnya Ditegur

Upaya melindungi masyarakat dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, BPOM akan melakukan pengujian menggunakan sampel acak di seluruh wilayah Indonesia terhadap produk merek Kinder yang terdaftar.

Menanggapi penghentian ini, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan kejadian ini bisa dijadikan momen untuk memaksimalkan produk-produk makanan dan jajanan dalam negeri.

Kinder Joy ditarik dari peredaran setelah Food Standar Agensi Inggris mengumumkan produk tersebut karena tercemari bakteri. Dampaknya, produk ini telah merenggut 63 nyawa anak-anak.

BACA JUGA: Cucu Proklamator Tanggapi Insiden di Demo Mahasiswa 

”Dihentikannya makanan anak-anak Kinder Joy oleh BPOM karena dugaan bakteri salmonella, harus menjadi warning bagi para orang tua. Karena bukan tidak mungkin banyak makanan yang digemari anak-anak yang tidak sehat atau malah membahayakan,” kata LaNyalla di sela-sela kunjungan kerja di Bandung, Jawa Barat, Selasa 12 April 2022. 

Menurut LaNyalla, BPOM perlu melakukan pengawasan peredaran produk-produk luar negeri yang ada di Indonesia lebih intensif lagi. 

”Jangan sampai terlambat atau malah BPOM sama sekali membiarkan pasar makanan anak-anak dibanjiri produk luar. Masalah ini juga menyangkut masa depan anak-anak,” katanya.

Kategori :