Tak Hanya UAH, Tifatul Sembiring Ikut Sindir Keras Pertanyaan Agama Rendang Gus Miftah: Poinnya Itu Karena...

Selasa 21-06-2022,12:59 WIB
Reporter : Aulia Nur Arhamni
Editor : Aulia Nur Arhamni

"Ya kalau mau dilaporkan ya... kalau itu nyinggung jelas saya minta maaf, tapi saya membicarakan faktanya," tuturnya.

BACA JUGA:Tegas! Riza Patria Peringatkan Pelaku Vandalisme Patung Jenderal Sudirman: Jangan Ada Lagi

"Kalau teman-teman marah dan tersinggung ya tentunya tidak ada niat kita untuk itu (menyulut api), jelas saya minta maaf, kalau kemudian apa yang saya sampaikan itu dianggap menyinggung mereka," sambung Gus Miftah.

Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta itu kemudian membandingkan dengan nasi Mandhi khas Arab yang tidak ada masalah jika orang non muslim ikut konsumsi makanan tradisi muslim.

"Tapi yang saya sampaikan fakta itu, bahwa makanan itu tidak punya agama. Bahwa Nasi Mandhi yang terkenal di Arab orang non-Islam pun juga bisa makan Nasi Mandhi. Ini saya di dalam lagi makan sama Persatuan Gereja Indonesia (PGI), pak pendeta, di dalam," paparnya.

BACA JUGA:Peringatan Bagi Perenang di Sungai Aare Dikeluarkan Pemerintah Bern, Perenang Pro Juga Bisa Celaka

Sebelumnya Ustadz Adi Hidayat atau UAH juga ikut buka suara menyikapi pernyataan dari Gus Miftah itu.

Menurut UAH rendang sudah benar-benar masuk ke dalam tradisi masyarakat Minangkabau.

Video balasan UAH untuk pernyataan Gus Miftah soal rendang babi tersebar luas di media sosial.

"Jangan pernah mengecilkan apapun apalagi bila sudah menjadi tradisi," ucap UAH

Menjawab pertanyaan Gus Miftah, UAH menilai rendang mempunyai agama sejak batik, calung hingga angklung berkewarganegaraan.

"Ada pertanyaan sejak kapan rendang itu punya agama, apa jawabannya? Sejak batik, calung, dan angklung punya kewarganegaraan. Paham jawaannya?" tutur UAH.

UAH ibaratkan halnya orang Indonesia akan marah apabila ada budaya asli diklaim oleh negara lain.

"Kalau batik diklaim sama Malaysia mau tidak? Tidak, orang Indonesia akan mengatakan batik itu budaya Indonesia," ujar UAH.

"Sudah melekat. Calung, angklung itu budaya Indonesia melekat ke Indonesiaannya, maka dari itu tidak ingin diklaim oleh negara-negara lain," tambahnya.

Menurut UAH, pertanyaan Gus Miftah soal rendang punya agama atau tidak merupakan suatu pertanyaan yang tidak memiliki arti.

Kategori :