JAKARTA, DISWAY.ID - Pendakwah Gus Miftah merasa tidak bersalah karena bertanya sejak kapan rendang punya agama.
Gus Miftah yakin bahwasannya apa yang diucapkannya sudah benar bahwa rendang atau makanan apapun tidak mempunyai agama.
Bahkan Gus Miftah mengaku bingung sampai ada pihak lain yang menyalahkan ucapanya terkait agama rendang itu.
BACA JUGA:Sindiran UAH Soal Rendang Babi Dibalas, Gus Miftah: Ini Saya Lagi Makan Sama Pak Pendeta Gereja..
BACA JUGA:Ulama Sumbar Marah Besar Gus Miftah Tanya Sejak Kapan Rendang Punya Agama: Berarti Otaknya Jongkok..
Pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji, Yogyakarta, Sleman itu menyebut bahwa setiap benda mati pastinya tidak memiliki agama.
"Salah saya di mana? Loh, benda mati kan enggak punya agama," kata Gus Miftah, dikutip Disway.id dari kanal YouTube DH Entertainment pada Rabu, 22 Juni 2022.
Gus Miftah meminta maaf kalau memang pada akhirnya ucapan dia soal rendang tidak punya agama ada pihak-pihak yang merasa tersinggung dan dirugikan.
Akan tetapi secara fakta Gus Miftah tetap meyakini bahwa rendang dan juga makanan appaun tidak punya agama sama sekali.
BACA JUGA:Joji Penyanyi Glimpse of Us yang Sukses Bikin Galau Tiktok Sejagad
BACA JUGA:TXT ke Jakarta 12 Oktober 2022 di ICE BSD Bikin MOA Auto Girang
"Tentunya tidak ada niat kita untuk itu (menyinggung orang), jelas saya minta maaf. Kalau kemudian apa yang saya sampaikan itu dianggap mengganggu mereka," tutur Gus Miftah.
"Tapi yang saya sampaikan ini fakta bahwa makanan itu tidak punya agama," ucapnya menambahkan.
Kemudian Gus Miftah memberikan contoh konkret soal makanan tidak punya agama, ia mengamil contoh yakni Nasi Mandhi.
Menurutnya, Nasi Mandhi merupakan sebuah hidangan khusus asal Jazirah Arab, tetapi tetap bisa dikonsumsi oleh semua kalangan pemeluk agama lain.
BACA JUGA:Ternyata Yusuf Mansur Dalam Kondisi Sehat, Ini Pesan dan Faktanya
BACA JUGA:Jangan Minum Kopi di 5 Waktu Terlarang Ini, Nomer 2 Paling Berbahaya!
"Bahwa Nasi Mandhi yang terkenal sebagai nasi Arab, orang non Islam pun juga bisa makan Nasi Mandhi," ujar Gus Miftah.