"From A to z….. cacian, hinaan, bullyan dari orang itu adalah ungkapan rasa cinta dengan cara yang berbeda….. alhamdulillah." tutupnya.
Sebelumnya Gus Miftah sempat menganalogikan kasus rendang agama ini dengan makanan khas Timur Tengah yang biasa disajikan Arab Saudi, yakni Nasi Mandhi.
Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta itu menuturkan bahwa Nasi Mandhi saja dimakan oleh pendeta gereja bersamanya.
Meski seorang non muslim, tetapi Gus Miftah melihat sendiri pendeta gereja memakan Nasi Mandhi khas dari Arab Saudi.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini: 4 Wilayah Ini Diguyur Hujan dari Siang sampai Malam
BACA JUGA:Resmi Pogba Pindah ke Juventus, Belum Main Sudah Kantongi Rp 154 Miliar
"Bahwa Nasi Mandhi yang terkenal sebagai nasi Arab orang non Islam pun juga bisa makan Nasi Mandhi," tuturnya.
"Ini saya di dalam lagi makan sama persatuan gereja Indonesia, pak pendeta, di dalam," sambung Gus Miftah.
Dia kemudian bertanya ke pendeta gereja apakah dia tidak takut ususnya akan berubah menjadi mualaf jika makan Nasi Mandhi khas Arab.
"Saya makan dengan teman-teman pendeta, yang dimakan Nasi Mandhi. Tak guyonin malah, 'Nggak takut pak pendeta ususnya jadi mualaf?'," ujar Gus Miftah.
BACA JUGA:Catat 5 Cara Mudah Atasi Insomnia, Buat Tidur Lebih Nyenyak
"Kita ketawa-ketawa aja gitu. Have fun saja," ucapnya menambahkan.
Pendakwah berusia 40 tahun itu juga tidak akan mempersalahkan apabila ada orang yang ingin memasak Nasi Mandhi tetapi dengan menggunakan daging babi.