JAKARTA, DISWAY.ID-Viral promosi Minuman Keras (Miras) gratis bagi siapa saja yang bernama Muhammad dan Maria di Holywings Indonesia, membuat banyak orang penasaran mencari tentang siapa pemilik Holywings Group.
Ada beberapa orang yang diketahui sebagai pemilik saham Holywings Indonesia. Dua diantaranya yaitu Hotman Paris dan Nikita Mirzani. Dikutip dari berbagai sumber, Founder Holywings Indonesia yaitu Eka Setia Wijaya dan Co-Founder Ivan Tanjaya.
Kedua founder Holywings tersebut awalnya membuka kedai nasi goreng bernama Kedai Opa di Kelapa Gading Jakarta Utara namun gagal.
Ivan dan Eka kemudian mengubah konsep bisnis menggandeng 3 rekan lainnya diantaranya mendirikan Holywings di bawah PT Aneka Bintang Gading pada tahun 2014.
BACA JUGA:Wali Kota Bima Arya Cabut Izin dan Tutup Elvis Cafe Afiliasi Holywings Indonesia
Konsep Holywings sendiri diketahui melalui tayangan youtube, meniru sebuah kafe di Tiongkok. Dengan mengusung konsep bar, beer houses, resto dan nigtclubs ini hadir di beberapa kota dan menyasar konsumen usia dewasa.
Kemudian pada Mei 2021 ,Holywings berhasil mengembangkan bisnis dengan menggandeng Nikita Mirzani dan Hotman Paris. Nikita Mirzani dan Hotman Paris sepakat menggelontorkan dana untuk kepemilikan saham di Holywings Indonesia.
Hotman Paris bahkan dikabarkan harus mencairkan 4 depositonya untuk membeli saham Holywings. Sedangkan Nikita Mirzani enggan menyebutkan dana yang digelontorkan.
Berkat ketenaran Hotman Paris dan Nikita Mirzani, Holywings kini semakin besar dan memiliki 41 outlet yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Outlet yang paling baru dibuka yaitu ke-41 di Palembang pada 6 Juni 2022.
BACA JUGA:Ustaz Derry Sulaiman Murka, Holywings Indonesia Promo Miras Bernama Muhammad dan Maria
Holywings Indonesia baru-baru ini menghebohkan masyarakat Indonesia dengan promosi yang diduga menistakan agama Islam dan Katolik. Holywings Indonesia menyajikan promo minuman beralkohol gratis bagi pemilik nama Muhammad dan Maria. Promo tersebut diunggah di sosial media dan memancing kemarahan pada pemuka agama, utamanya muslim.
Holywings Indonesia kemudian meminta maaf dengan berdalih, promo tersebut adalah ulah tim promosi yang tidak diketahui pihak manajemen. Namun, promo terlanjur disebar dan beberapa pihak menganggap hal ini tak bisa diselesaikan hanya dengan kata 'maaf'. Laporan ke pihak berwajib pun berlanjut dan berproses.
Terkini, polisi menetapkan 6 staf bagian kreatif Holywings Indonesia sebagai tersangka dugaan penistaan agama.