BACA JUGA:Nikita Mirzani Terpaksa Akan Jual Rumah, Ini Alasannya
BACA JUGA:Pipa Pertamina EP Indramayu Bocor, Rumah Warga Terdampak
"Jadi jangan ada lagi bahasa seorang da'i itu apalagi seorang ulama, kalau ndak tahu budaya-budaya tetangga kita, provinsi lain, nggak usah mengeluarkan statement yang nggak ada gunanya," tegasnya.
Hal tersebut menurut Ustaz Jhoni Al-Annas perlu diluruskan demi menghindari pernyataan yang bersifat menyerang dari pihak lain.
"Ini perlu kita luruskan ayahanda/bundo, kenapa? Karena kalau ada salah sedikit Sumatera Barat ini, begitu banyak ribuan statement yang akan menyerang. Jadi ini perlu kita luruskan," ujar Ustaz Jhoni Al-Annas.
"Sejak kapan rendang itu punya agama, sejak Sumatera Barat mempunyai filsafah 'Adaik basandi sarak, sarak basandi kitabullah' otomatis orang Minang ini 100 persen umat Islam," ucapnya menambahkan.
BACA JUGA:Ustaz Felix Siauw Tegas Tak Sepakat Holywings Ditutup, Ternyata...
Sebelumnya Gus Miftah masih merasa bingung dengan banyaknya kecaman terkait pertanyaan yang dilontarkannya soal sejak kapan rendang punya agama.
Gus Miftah masih meyakini secara tegas bahwa rendang atau benda mati apapun tidak mempunyai agama.
Menurutnya, yang jelas umat Islam diharamkan untuk mengonsumsi daging babi. Namun, untuk agama lain terutama Kristen Gus Miftah tidak ingin ikut campur karena memiliki aturan agama yang berbeda.
Kalau kemudian berbicara Al-Baqarah (ayat) 168, seandainya Al-Quran yang baca itu orang Islam ya berarti yang wajib makan halal itu orang Islam," kata Gus Miftah, dikutip dari kanal YouTube JAGAD STUDIO OFFICIAL pada Sabtu, 25 Juni 2022.
BACA JUGA:Janda Muda Meningkat Jumlahnya di Kota Tegal, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Cerita Pegawai Holywings yang Terdampak Penutupan Outlet
"Wong Kristen arep mangan opo yo terserah, wong cangkem-cangkeme dewe. Kono nduwe babi dimasak opo yo terserah," ucapnya menambahkan.
Gus Miftah menegaskan bahwa apabila orang Kristen ingin memasak daging babi dengan cara di rendang hingga dijadikan babi guling itu terserah umat mereka.