JAKARTA, DISWAY.ID - Belasan santriwati dilaporkan telah mengalami tindak pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh ustaz dan kakak kelasnya sendiri.
Kasus dugaan pelecehan seksual itu diketahui berlokasi di sebuah pondok pesantren yang ada di kawasan Beji Timur, Depok, Jawa Barat.
Bahkan disebut juga bahwa tindakan Kekerasan seksual itu sebenarnya sudah terjadi selama satu tahun belakangan, tetapi baru saja terungkap sepekan lalu.
BACA JUGA:Diminta Wapres Kaji Fatwa Ganja Medis, Begini Tanggapan MUI
BACA JUGA:Perang Terus Berlanjut, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Berikan Bantuan Kemanusiaan ke Ukraina
Perwakilan kuasa hukum korban, Megawati menuturkan bahwa para korban baru berani menceritakan kejadian yang dialami mereka ketika kegiatan pesantren sedang libur.
Bukan hanya satu atau dua orang saja, Megawati ungkap ada 11 orang santriwati yang menjadi korban.
Akan tetapi hingga saat ini hanya ada 5 santri yang disebut berani melaporkan kejadian yang dialami ke Polda Metro Jaya.
“Dari 11 yang dilecehkan, yang berani untuk speak up hanya 5 orang. Tapi sekarang yang diperiksa baru 3 orang. Yang 1 orang lainnya masih di Bandung dalam kondisi sakit,” kata Megawati, dikutip dari laman PMJ News pada Kamis, 30 Juni 2022.
BACA JUGA:Miris, Megawati Ungkap 4 Oknum Ustaz Diduga Jadi Pelaku Pencabulan Santriwati di Depok
BACA JUGA:Geger Sandal Berisi Rakitan Kabel yang Diduga Bom Ditemukan di Lapas Wanita Kelas IIA Tangerang
“Karena beberapa dari mereka yatim piatu, jadi mereka takut untuk melaporkannya. Mereka merasa hutang budi ke pondok pesantren itu karena dapat fasilitas gratis,” sambungnya.
Megawati sudah mengetahui kejadian itu setelah diceritakan oleh para korban. Sehingga pada akhirnya ornag tua korban juga sepakat untuk membuat laporan ke Polda Metro Jaya.
Penyidik Polda Metro Jaya juga sudah meminta keterangan terhadap tiga orang santriwati berinisial A, T dan R.
Setelahnya pihak kepolisian langsung melakukan pengembangan dan juga menunggu hasil visum dari rumah sakit.