JAKARTA, DISWAY.ID – Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta mengungkapkan bahwa banyak pilot jabati posisi penting di Garuda dan dapat berbagai tunjangan picu konflik internal.
Berbagai posisi penting diisi oleh pilot diantaranya menjabat dalam direksi PT Garuda Indonesia (Persero).
Menurut Nyoman dengan banyaknya posisi penting diisi oleh pilot juga akan dapat mengganggu kinerja direksi Garuda Indonesia bahkan dapat menimbulkan konflik internal apalagi dalam kondisi Garuda saat ini yang sedang berbenah.
BACA JUGA:Mahfud MD Akan Menjadi Inspektur Upacara dalam Prosesi Persemayaman Tjahjo Kumolo di KemenPAN-RB
BACA JUGA:Embun Es Selimuti Daratan Tinggi Dieng, Suhu Minus 1,68 Derajat Celsius
Nyoman mengatakan bahwa saat ini posisi penting ada direktur human capital itu diisi oleh pilot, vice president untuk human capital-nya juga, vice president untuk risiko manajemen juga, vice president untuk kontrol dan untuk learning dan development juga pilot.
Selain itu ada juga vice president untuk corporate dan corporate safety juga pilot, terus SN untuk operation training juga pilot, dan yang terakhir adalah vice president untuk training dan controlling itu banyak diisi oleh pilot.
Nyoman menilai, banyaknya pilot jabati posisi penting di Garuda serta posisi direksi dapat menimbulkan konflik serius yang terjadi di internal Garuda.
Terlebih, pilot-pilot yang menjabat tersebut selain memegang jabatan juga masih harus terbang.
BACA JUGA:Geger, Polisi Diamuk Mahasiswi di Kampung Melayu Hingga Alami Luka di Bagian Bibir, Ini Penyebabnya!
BACA JUGA:Ribuan Perusahaan Hengkang dari Banten, Jumlah Pengangguran Mencapai 504 Ribu Orang
“Informasi ini saya dapatkan dari orang dalam dan hal tersebut menimbulkan konflik yang serius di dalam saat Garuda yang sedang berbenah. Yang menariknya adalah mereka juga dapat tunjangan jabatan dan dapat GHA, dapat juga tunjangan instruktur dan mereka juga sekali waktu juga terbang," jelasnya.
Masih dengan Nyoman, jika direksi Garuda banyak diisi oleh pilot, dapat mengganggu pejabat-pejabat lain yang memang meniti karir yang berkaitan dan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
"Tolong dijawab, ini mungkin tidak banyak yang tahu, karena informasinya dari orang dalam dan mereka menyebutnya ini semuanya pilot dan mengganggu pejabat-pejabat yang sebelumnya memang meniti karier yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing,” tambah Nyoman.
Dilansir dari dpr.go.id, Nyoman juga mengungkapkan, kalau terbang yang terbang, kalau sudah jadi pilot senior ya pilot senior dan tidak mengambil jabatan-jabatan yang memang sudah dipersiapkan dari pejabat karir yang lain.