Ribuan Perusahaan Hengkang dari Banten, Jumlah Pengangguran Mencapai 504 Ribu Orang
Ilustrasi/Pekerja proyek-Pixabay-
BANTEN, DISWAY.ID- Ribuan perusahaan hengkang dari Provinsi BANTEN, puluhan ribu karyawan terdampak menjadi pengangguran.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis tingkat pengangguran terbuka Provinsi Banten per Februari 2022 sebesar 8,53 persen atau 504,26 ribu orang.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten mencatat tahun 2022 ini jumlah perusahaan ada 28 ribu.
Jumlah tersebut menurun dari 2020 yang berjumlah sekira 31 ribu. Kepala Disnakertrans Provinsi Banten Septo, Kalnadi mengatakan, jumlah perusahaan yang ada di Banten berkurang.
BACA JUGA:Pemprov Banten Siapkan Dana Rp 105 Miliar untuk Gaji PPPK 8 Bulan
“Ada penurunan sampai tiga ribu,” ujar Septo di ruang kerjanya, Kamis 30 Juni 2022.
Septo mengatakan, menurunnya angka perusahaan yang ada di Banten disebabkan beberapa faktor. Pertama akibat pandemi Covid-19 yang membuat sejumlah perusahaan gulung tikar. Kedua, ada fenomena relokasi ke daerah lain.
“Ada fenomena itu, pindah ke daerah lain yang UMK-nya lebih rendah,” ujarnya. Apalagi, UMK di sejumlah kabupaten/kota di Banten termasuk tertinggi di Indonesia.
Misalnya saja Kota Cilegon dan Tangerang Raya. Dampaknya kabupaten/kota yang lainnya juga menyesuaikan agar tak terjadi gap yang tinggi.
Kata dia, menurunnya jumlah perusahaan yang ada di Banten tentu berdampak terhadap meningkatnya angka pengangguran. Apabila dalam satu perusahaan saja ada 20 pekerja, maka ada 60 ribu pekerja yang terdampak.
Ia mengatakan, tingkat pengangguran terbuka di Banten bertambah bukan hanya faktor adanya perusahaan yang tutup. Misalnya saja karena Banten daerah penyangga DKI Jakarta, maka banyak masyarakat pendatang yang berdomisili di Tangerang Raya.
Namun, Septo melanjutkan, apabila pengembangan wilayah Banten bagian selatan dilakukan, maka akan tumbuh daerah industri baru. “Bisa saja perusahaan yang tutup atau pindah ke daerah lain akan buka di Cileles (Kabupaten Lebak-red),” ujarnya.
Adapun dari 504,26 ribu orang pengangguran BPS Banten merinci, pengangguran karena Covid-19 sebanyak 51,38 ribu orang, bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 sebanyak 21,59 ribu orang, tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 15,05 ribu orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 380,32 ribu orang. (radarbanten)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: