Rusia Makin Kuat Hadapi Negara Barat Setelah Kuasai Saham Kilang Sakhalin

Jumat 01-07-2022,18:39 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID – Posisi Rusia makin kuat hadapi negara Barat setelah kuasai saham kilang Sakhalin yang sebelumnya di pegang oleh Shell dan investor asal Jepang.

Dengan menguasai kilang Sakhalin ini membuat posisi Rusia makin kuat dalam menghadapi perang ekonomi dengan negara Barat sejak invasinya ke Ukraina sejak Februari lalu.

Pengambil alihan kilang Sakhalin ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk mengeluarkan sebuah perintah yang memaksa dua pemegang saham sebelumnya untuk aangkat kaki dari kilang tersebut.

BACA JUGA:Jenazah Menpan-RB Tjahjo Kumolo Dimakamkan Secara Militer di Blok Z, TMP Kalibata

BACA JUGA:Reaksi Gus Nadir Lihat Jokowi 'Punya Nyali' Nekat ke Rusia dan Ukraina: Bukan Jenderal, Enggak Planga-plongo!

Keputusan yang ditandatangani pada hari Kamis lalu kemudian membentuk sebuah perusahaan baru untuk mengelola kilang Sakhalin.

Meskipun demikian Shell dan dua perusahaan perdagangan Jepang Mitsui serta Mitsubishi masih mempunyai saham yang tidak lebih dari 50 persen.

Dengan keputusan baru tersebut, Rusia mempunyai kekuatan penuh atas Sakhalin dan dapat memutuskan apakah pemilik saham tersebut masih bisa ambil bagian dalam perusahaan tersebut.

Gazprom yang merupakan baru sebagai pengelola kilang Sakhalin memiliki saham sebesar 50 persen ditambah satu persen di Sakhalin-2 dan memasok kurang lebih 4 persen gas alam cair (LNG) ke seluruh dunia.

BACA JUGA:Ma'ruf Amin Imami Jenazah Tjahjo Kumolo Sebelum Jalani Upacara Persemayaman

BACA JUGA:Jenazah Tjahjo Kumolo Tiba di Komplek KemenPAN-RB dengan Pengawalan dari Kepolisian

Langkah tersebut semakin mengancam pasar LNG dunia dan meningkatkan risiko yang akan dihadapi perusahaan-perusahaan Barat yang masih berada di Rusia.

"Keputusan Rusia secara efektif mengambil alih saham asing di Perusahaan Investasi Energi Sakhalin, menandai eskalasi lebih lanjut dalam ketegangan yang sedang berlangsung," kata Lucy Cullen selaku analis utama dari konsultan Wood Mackenzie.

Banyak perusahaan Barat telah bersiap-siap meskipun sebagian telah memutuskan keluar dari Rusia.

Lankah Putin ini menambah beban bagi perusahaan asing yang berada di Rusia dalam mencari solusi untuk mengamankan investasi mereka.

Kategori :