Massa dari Ansor dan Banser Gresik mendatangi Mapolres Gresik untuk mendesak pengusutan kasus ritual pria nikahi kambing betina yang telah dinilai menista agama.
BACA JUGA:Sungai Enim Meluap! Ratusan Rumah di 3 Kecamatan Muara Enim Terendam Banjir Hingga 2 Meter
Sebelumnya juga, Ketua DPRD Gresik M. Abdul Qodir juga sudah menegaskan bahwa kasus di Benjeng itu akan mendapat atensi serius.
Bahkan, karena ketua BK DPRD Gresik yang diduga ada atau hadir dalam acara bersangkutan, maka untuk sementara waktu ketua BK diambil alih pimpinan dewan.
"Nanti Pak Mujid Riduan (wakil ketua DPRD Gresik dari PDIP) untuk memimpin persidangan etik ini," ujarnya.
Setelah menyampaikan tuntutan di gedung DPRD, massa Ansor dan Banser giliran mendatangi gedung Mapolres Gresik di Jalan dr Wahidin Sudirohudoso.
BACA JUGA:Putin Ingin Penerbangan Rusia ke Bali Kembali Dibuka Pasca Bertemu Jokowi
BACA JUGA:Soal Kabar Akun Twitternya Disita, Roy Suryo: Saya Sih Senyum Aja
Mereka juga menyuarakan agar aparat penegak hukum bertindak cepat untuk menghindari massa aksi dari masyarakat Gresik yang lebih besar.
Tuntutan mereka tersebut juga sejalan dengan sikap yang disampaikan MUI dan Ormas Islam agar aparat penegak hukum mengusut siapapun yang terlibat dalam penodaan agama ini.
"Kami yakin Pak Kapolres Gresik bertindak tegas. Apalagi beliau juga santri,’’ ujar beberapa kader Ansor sebelum pulang dengan tertib dan kondusif.