Ustadz Adi Hidayat menambahkan, memakai baju bagus di Hari Raya Idul Fitri mendapat pahala, namun memakai pakaian bagus di Hari Raya IdulAdha bukan hanya dapat pahala biasa, namun bisa senilai jihad.
Meski disunnahkan terbaik, Ustadz Adi Hidayat menekankan bukan baju yang berharga mahal namun dari terbaik segi kehalalan mendapatkannya.
Kemudian, bagi kaum Adam memakai wewangian atau parfum yang hukumnya sunnah. Hal ini dilakukan setahun sekali saat IdulAdha bernilai pahala tinggi.
Ibadah sunnah lainnya sesuai perinta Rasulullah SAW saat Hari Raya IdulAdha adalah berkurban dengan yang terbaik dan mampu didapatkan.
"Misal anggaran Rp 3 juta, dari Rp 3 juta itu cari hewan kurban yang paling bagus, bisa domba, sapi atau kambing dilihat dari segi dagingnya bisa dimaksimalkan. Dari anggaran yang kita memiliki cari yang terbaik," paparnya.
Selain itu, hadist riwayat Ahmad menyebutkan sunnah pada Hari Raya IdulAdha adalah tidak makan terlebih dahulu sebelum shalat IdulAdha.
Perbedaan dengan Hari Raya Idul Fitri, disunnahkan makan untuk membedakan dengan hari sebelumnya di bulan puasa Ramadhan.
"Untuk IdulAdha, sunnahnya jangan dulu makan. Kapan makan dilakukan? Kebiasaan Rasulullah SAW hingga pulang salat ied, namun makna pulang disini adalah sudah meninggalkan tempat salat, misal Anda lapar saat di perjalanan dan rumah masih jauh, maka boleh makan di perjalanan," urai Ustadz Adi Hidayat.
Sesuai sunnah Nabi SAW, sepulang salat ied beliau memakan daging hewan sembelihan hasil kurban yang telah dimasak.
Itulah perbedaan Hari Raya Idul Fitri dengan Hari Raya IdulAdha, yang mana Idul Fitri lebih longgar daripada IdulAdha.
Pada shalat IdulAdha, saat syuruk sudah dimulai tepatnya lewat satu tombak. Sehingga pada saat Dhuha hewan kurban sudah disembelih sehingga sudah bisa dimasak dan dikonsumsi.
Selanjutnya, termasuk sunnah berjalan ke tempat salat ied dengan berjalan. Lalu sambil bertakbir atau takbiran. Bahkan dari tanggal 1-10 Zulhijah boleh bertakbir.
Selain itu ambil jalan berbeda antara menuju dan pulang dari salat ied. Sambil menyalami orang-orang sekitar.
"Takbir adalah syiar, paket ibadah pada Idul Adha, maka boleh dilakukan, perkenalkan nama-nama Allah yang baik, itu sunnah pahalanya bisa senilai jihad," pungkasnya.