Idul Adha di Indonesia Pakai Metode Apa? Ustaz Adi Hidayat: Ini Kuncinya Ada di Sini

Senin 04-07-2022,09:21 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Dimas

"Jadi bila ketetapan ulil amri tidak sesuai dengan Allah dalam Qurannya, Rasul dalam sunnahnya, maka tidak boleh kita menaatinya dan keliru mengatakan, misal 'kalau salah kita ikut salahnya'. Kalau sudah salah ya jangan diikuti. Itu ijtihad yang masih samar-samar. Hukumnya ada, itu boleh.

BACA JUGA:Viral Masjid Pertama di Jerman yang Pasang Bendera LGBT, Shaf Salat Pria dan Wanita Ikut Dicampur

"Tapi kalau sudah keliru, tidak boleh diikuti. Saya beri contoh begini. Saya pernah tinggal di Tunisia beberapa saat, itu Presidennya sebelum revolusi, saat ramadhan itu tampil di televisi, langsung mengumumkan di hadapan rakyatnya, disimpan air putih di depannya, dia katakan, 'Untuk apa puasa, bikin lemas saja' diminum. Lalu minta rakyatnya tidak puasa. Jadi jangan sembarangan menafsirkan ini ('athi 'ullah wa athir rasul wa ulil amri minnkum').

"Kalau kita katakan dia ulil amri, kemudian menyampaikan ke kita untuk buka, tidak sesuai dengan ini ('athi 'ullah wa athir rasul wa ulil amri minnkum'), kita tidak ikuti.

"Nah sekarang kita kembali ke sini, pemerintah kita menetapkan berdasarkan apa? Apakah Rukyat atau Hisab? Baik, ya. Dan dua-duanya, tidak ada keunggulan masing-masing, kita harus taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

"Bila kita ingin melakukan Rukyat silahkan, itu diberikan ke orang paling sederhana sekalipun, nggak punya perhitungan silahkan lihat.

BACA JUGA:Umat Jangan Bingung, Buya Yahya Pastikan Idul Adha Indonesia Sudah Ikuti Tuntunan Mazhab: Artinya Apa...

"Bagi orang yang sudah maju dan ingin menghitung, memudahkan penanggalan dan sebagainya, silahkan gunakan Hisab. Tidak ada keunggulan di situ masing-masing.

Simak video lengkapnya di bawah ini;

Kategori :