JAKARTA, DISWAY.ID – Kedapatan bawa minyak ganja bintang WNBA Brittney Griner dipenjara Rusia dan minta ke Biden untuk dipulangkan.
Brittney Griner tertangkap di bandara Rusia karena dengan tuduhan membawa minyak ganja yang digunakan untuk rokok elektriknnya.
Akibat penahananya tersebut, bintang WNBA Brittney Griner meminta kepada Presiden AS untuk melakukan semua yang dia bisa agar dapat membebaskannya dari penjara Rusia.
BACA JUGA:Para Petinggi ACT Akan Dipanggil Kemensos: Kami Bisa Menunda, Mencabut dan Batalkan Izin PUB
Brittney Griner telah mengirimkan surat ke Biden agar melakukan segala upaya agar dapat membebaskanya dan membawanya kembali ke Amerika.
Dilansir dari aljazeera.com, dalam suratnya Brittney Griner juga mengatakan kemungkinan dia akan dipenjara Rusia seumur hidupnya.
“Saat saya duduk di sini di penjara Rusia, sendirian tanpa siapapun baik perlindungan, istri, keluarga, teman, jersey Olimpiade, atau pencapaian apa pun, saya takut akan berada di sini selamanya,” tulis Griner dalam suratnya.
“Pada 4 Juli, keluarga kami biasanya menghormati jasa mereka yang berjuang untuk kebebasan kami, termasuk ayah saya yang adalah seorang Veteran Perang Vietnam,” tambahnya.
BACA JUGA:3 Penumpang KRL Diturunkan Paksa Karena Ngobrol, Petugas Jelaskan Kronologisnya
BACA JUGA:Naik Pajero Pakai Batik dan Sneakers, Begini Setelan Doni Salmanan Tiba di Kejari Bandung
“Sungguh menyakitkan memikirkan bagaimana saya biasanya merayakan hari ini karena kebebasan berarti sesuatu yang sangat berbeda bagi saya tahun ini,” lanjut Griner.
Griner ditangkap di bandara di ibukota Rusia pada pertengahan Februari dengan tuduhan membawa kartrid vape yang berisi minyak ganja di tasnya.
Penahanannya terjadi pada saat ketegangan antara Rusia dan Amerika semakin meningkat akibat invasi Rusia ke Ukraina, dan pemerintahan Biden mengatakan Griner telah ditahan secara salah.
Pengadilan Griner dimulai di Moskow pada 1 Juli dan dua saksi diperiksa oleh jaksa yang terdiri dari seorang pejabat bea cukai bandara yang memberikan kesaksiannya di depan pengadilan.