Misalnya, satu kambing untuk satu orang, sedangkan seekor sapi, sebut Gus Baha, bisa menggendong sampai 7 orang ke surga.
Gus Baha pun mengilustrasikan kasus urunan kurban itu dengan nama Rukhin.
Siapa Rukhin? Rukhin merupakan murid Gus Baha yang kerap dibuat contoh dalam menjelaskan sebuah hukum lewat peristiwa.
Rukhin, misalnya punya istri dan bekerja di suatu tempat. Lalu, istri Rukhin berkurban di lembaga tempatnya dengan cara patungan untuk kurban sapi.
BACA JUGA:Gus Baha Ungkap Cara Dapatkan Lailatul Qadr, Cukup Lakukan Hal Ini: Ada Persiapan...
Rukhin pun serupa, ikut patungan sapi dengan kantornya. Nah, dalam kasus patungan Rukhin dan istrinya ini, kurban pasangan itu dikhawatirkan bercampur dengan nonmahram.
Contoh kasus itu bisa disimpulkan terdapat risiko pasangan bisa terpisah dari keluarganya dalam menumpang kendaraan ke surga.
Lalu Gus Baha juga sempat menyinggung dirinya, yang lebih senang kurban untuk sendiri alias kambing saja. “Ya, saya lebih senang kambing,” katanya.
Gus Baha lantas mengisahkan dengan jenaka, bagaimana ia lebih suka berkurban 1 kambing ketimbang patungan seekor sapi untuk tujuh orang ke surga.
BACA JUGA:Gus Baha Ungkap Cara Dapatkan Lailatul Qadr, Cukup Lakukan Hal Ini: Ada Persiapan...
“Wah nanti naik kendaraannya nunggu kalian, kelamaan ya. Kalau jadwal ke surga saya Januari, kalian Desember, masak harus nunggu kalian dulu?” selorohnya jenaka.
Kelakar Gus Baha itu disambut gelak tawa dari jemaah yang hadir pada ceramah itu.
Pastinya dalam penjelasannya, Gus Baha mengingatkan hal terpenting dalam kurban itu adalah ikhlas.
“Karena nantinya, segala amal dan urusan masuk surga, hanya Allah yang tahu,” pungkas Gus Baha.