SWEDIA SELATAN, DISWAY.ID-- Mantan seorang pengungsi dari Gaza, Palestina, bernama Tamam Abou Hamidan kini sukses menjadi wali kota di Swedia.
Tamam Abou Hamidan menghabiskan masa kecilnya di Jabaliya, Jalur Gaza, Palestina.
Sekolah hingga mendapatkan gelar jurnalistik dari Universitas Al-Aqsa.
BACA JUGA:Nadhim Zahawi, Pengungsi Timur Tengah Calonkan Diri sebagai Perdana Menteri Inggris
Dikarenakan situasi politik dan ekonomi memburuk dan terdampak blokade di Jalur Gaza, kemudian keluarganya memutuskan pindah ke Blekinge County di Swedia selatan pada tahun 2014.
“Saya lahir di Jabaliya di Jalur Gaza di Palestina,” kata Tamam dalam wawancara dengan Middle East Monitor.
"Saya tinggal di sana sepanjang masa kecil saya, dan belajar di sekolah lokal sebelum lulus dengan gelar jurnalisme dari Universitas Al-Aqsa," imbuhnya.
Tamam Abou Hamidan adalah satu dari jutaan warga Palestina yang hidupnya menggambarkan fakta bahwa para pengungsi Palestina yang telah dipaksa hidup di pengasingan selama lebih dari tujuh dekade memiliki kesabaran yang luar biasa.
Di Swedia, Tamam Abou Hamidan tetap melanjutkan semangat perempuan Palestina untuk meraih kesuksesan.
BACA JUGA:Nora Alexandra yang Setia Hingga Jadi Trending Topic, Ini Profilnya
Kehidupan Tamam Abou Hamidan tidak serta merta membaik, karena dihadapkan pada banyak tantangan seperti perbedaan bahasa dan kebiasaan budaya yang membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan dan menyesuaikan diri dengan masyarakat baru.
Tamam Abou Hamidan bekerja di restoran Pizza untuk kemungkinan mendapatkan izin tinggal di Swedia.
Pada tahun 2016, dengan kefasihannya berbahasa Swedia dan keterampilan lain yang dimilikinya, Tamam Abou Hamidan dapat pekerjaan di kantor tenaga kerja di Blekinge Country.
Tugasnya di kantor tersebut, Tamam Abou Hamidan sebagai penasihat yang membantu imigran baru memasuki pasar tenaga kerja.
Tamam Abou Hamidan kemudian meraih gelar Master di bidang Kepemimpinan dan Organisasi dari University of Malmo.