BACA JUGA:Indonesia Masuk Daftar 15 Negara Berpotensi Resesi, Begini Kata Sri Mulyani
BACA JUGA:Geger! Beredar Video Karyawati Bank Pemerintah Joget di TikTok Pamer Dada Terbuka
Seperti diketahui, tragedi baku tembak antar polisi yang melibatkan Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) dan Bharada RE atau E membuat perhatian publik.
Peristiwa berdarah itu menewaskan Brigadir J yang merupakan anggota satuan Brimob dan disebut ajudan pribadi untuk sopir istri Irjen Ferdy Sambo.
Disebut juga bahwa, istri Irjen Ferdy Sambo saat ini mengalami syok berat, yang diduga menjadi korban pelecehan dan penodongan senjata oleh Brigadir J.
Lalu, Bharada RE atau E yang merupakan ajudan Kepala Divisi Propam bergerak menuju titik suara teriakan minta tolong dari kamar istri Sambo.
BACA JUGA:Mendadak Berkeringat di Malam Hari? Awas, Bisa Jadi Gejala Subvarian Covid-19 Baru Menyerang Anda
Begitu turun tangga, Brigadir J ditanya oleh Bharada RE ada apa. Tapi, Brigadir J malah menembaki Bharada RE.
Atas ramainya pemberitaan kasus tersebut membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim gabungan yang dibuat khusus untuk mengusut kasus baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Adapun, tim khusus ini dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, kemudian dibantu oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryo, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri dan Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Wahyu Widada.
Selain itu, tim ini juga melibatkan unsur dari Divisi Propam Polri, yakni Biro Provos dan Paminal.