Sebelumnya, sikap tegas Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tangani kasus polisi tembak polisi menjadi perhatian.
BACA JUGA:Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 37 Sudah Dibuka, Cek Cara Mendaftar dan Linknya
Pasalnya langkah yang dilakukan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dianggap sejarah baru dalam kasus tewasnya Brigadir J.
Banyak pihak yang menanggap Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sangat serius dan tidak main-main mengusut kasus tersebut.
Bahkan Jenderal Listyo Sigit mengerahkan empat Komisaris Jenderal (Komjen) yang terlibat dalam tim khusus yang dibentuk kasus baku tembak polisi.
Menyikapi hal tersebut, Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) buka suara.
"Kapolri berani membentuk tim khusus yang diketuai Wakapolri. Baru kali ini ada seperti ini, baru kali ini dalam sejarah Polri. Hampir 30 tahun saya mengamati kinerja Polri," ujar Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Saputra Hasibuan dikutip dari laman kepolisian, Senin 18 Juli 2022.
Langkah Kapolri tersebut, Edi menyebutkan, telah menorehkan sejarah baru dalam sisi kepemimpinan Polri. Umumnya, kasus pidana yang menjadi sorotan publik dipimpin seorang Kabareskrim.
"Ini sejarah, Kapolri membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolri. Biasanya kan paling-paling Kabareskrim. Kalau Kabareskrim mah sudah biasa orang memang kerjaannya. Dan ini kita lihat ada empat komjen ada di sini," jelas Edi.
"Artinya ini semacam atensi sangat penting buat Kapolri, tidak main-main ya," sambungnya.
Edi menambahkan, Polri perlu menuntaskan kasus tersebut dengan segera untuk memulihkan kepercayaan masyarakat kepada Polri.
"Yang perlu dijaga Polri saat ini adalah trust (kepercayaan) masyarakat. Ada keraguan terhadap Polri, maka Polri harus melakukan sesuatu untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” tandasnya.