BACA JUGA:Bharada E Masih Saksi, Ternyata Ini Alasan Polisi Belum Naikkan Status Tersangka
"Mungkin yang dimaksud adalah dekoder CCTV lingkungan yang ada di pos, karena yang lama disita (penyidik)," ujar Kombes Pol Budhi.
Lebih lanjut Budhi menjelaskan karena CCTV di pos satpam disita penyidik, maka pihaknya kemudian mengganti dengan yang baru.
Hal ini dimaksudkan agar pengawasan di lokasi tetap berjalan.
"Pergantian tersebut agar CCTV di lingkungan Kompleks Aspol Duren Tiga tersebut tetap beroperasi, maka diganti yang baru," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Ketua RT wilayah rumah Kadiv Propam Irjen Sambo merasa kesal, pasalnya decorder Closed Circuit Television (CCTV) komplek diganti anggota polisi.
Diketahui, bukti CCTV di rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo atau Irjen Sambo yang beralamat di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat 8 Juli 2022 sore, hingga saat ini masih dipertanyakan.
BACA JUGA:Penampakan Arca Prabu Siliwangi di Museum Belanda, Inikah Wajah Aslinya?
Ketua RT Seno Sukarto menuturkan, ada sejumlah CCTV yang terpasang di berbagai sudut kompleks itu dan terhubung serta berpusat di Pos Satpam.
“Maksudnya (yang diganti) itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, CCTV alatnya (decoder) yang di pos,” kata Seno kepada wartawan, Rabu 13 JUli 2022“Ya (diganti) dari mereka. Iya (polisi), enggak ada yang pakai seragam,” tambah dia.
Sebelum melakukan penggantian, tak ada surat penyitaan yang diberikan polisi tak berseragam itu.Kemudian, Seno pun mengaku kesal kepada pihak kepolisian karena hingga saat ini tak pernah ada polisi yang lapor kepadanya soal kejadian itu.
“Sampai sekarang saya ketemu aja enggak, terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini Jenderal loh, meskipun RT,”
Bahkan, dirinya baru mengetahui perihal penembakan di wilayahnya itu melalui pemberitaan di YouTube pada Senin, 11 Juli 2022.