BACA JUGA:Krisis Chip Semikonduktor: Hyundai Pastikan Produksi Stargazer Tidak Terganggu
Direktur CIA William Burns pada hari Rabu mengatakan Amerika memperkirakan sekitar 15.000 pasukan Rusia telah tewas.
Jumlah korban tewas itu akan setara dengan kerugian militer Uni Soviet dalam perang tahun 1980-an di Afghanistan, yang berlangsung hampir satu dekade
Ukraina telah lama mengncar lebih banyak Himars, yang menembakkan roket jarak menengah serta dapat dipindahkan dengan cepat sebelum menjadi target dari Rusia.
BACA JUGA:First Impresion Hyundai Stargazer: Kabin Nyaman Didukung dengan Mesin Responsif di Segala Kondisi
BACA JUGA:Penuh Misteri, Ada Orang yang Tiba-tiba Mengaku Sebagai Pembunuh Brigadir J: Inisial yang Pertama...
Presiden Volodymyr Zelenskyy minggu ini mengatakan pasukannya dapat menimbulkan kerusakan besar di Rusia ketika Rusia mendapatkan bantuan senjata dari pihak Barat.
Dengan bantuan tersebut Zelenskyy berncana akan melakukan serangan balik dan kembali merebut kembali wilayah yang telah dikuasai oleh Rusia.
Dilansir dari aljazeera.com, tak hanya Himars, pihak Amerika juga akan mengirimkan lebih banyak roket berpemandu yang dikenal sebagai GMLRS.
Meskpiun demikian, pihak Pentagon tidak mengizinkan untuk mengirimkan senjata yang mampu menyerang hingga wilayah Rusia karena akan memicu perang yang lebih luas.