"Bagi kami sangat penting untuk benar-benar menyampaikan keterangan informasi yang sungguh-sungguh, yang mereka lihat, saksikan, dan dengar, itu lah arahan dari kami untuk mereka setelah itu mereka langsung dipisah dalam ruangan yang berbeda," jelasnya.
Ia pun mengatakan bahwa pemeriksaan yang dilakukan pada hari ini akan berfokus pada penyebab kematian Brigadir J.
"Ada spekulasi bahwa salah satu penyebab kematian adanya penyiksaan, kita ingin buktikan itu," jelasnya.
"Kemudian dari temuan mengenai kondisi tubuh jenasah, kita akan tarik ke soal peluru, peluru akan berkait dengan senjata, senjata akan berkait siapa pemiliknya. Itu nanti baru kita cari motifnya apa," tambahnya.
Dirinya juga menegaskan bahwa Komnas HAM tidak akan berpengaruh dengan spekulasi-spekulasi yang beredar.
BACA JUGA:Kekasih Yakin Brigadir J Jadi Ajudan Ferdy Sambo, Bukan Sopir Putri Candrawathi, Ini Buktinya
"Kami Komnas HAM tidak mau dipengaruhi oleh macam-macam spekulasi, silahkan saja siapapun bikin analisis, spekulasi, tapi kami akan dalami dengan tahapan prosedur penyelidikan di internal kami," pungkasnya.
Diketahui, Bharada E memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Bharada E diketahui merupakan salah satu ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol ferdy Sambo.
Bharada E datang ke kantor Komnas HAM untuk memberikan keterangan terkait baku tembak dengan Brigadir J.
Kedatangan Bharada E kemudian diungkapkan anggota Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam.
BACA JUGA:Ditabrak Kereta Hingga 9 Penumpangnya Tewas, Sopir Odong-Odong Diamankan
"Ya," kata Anam saat ditanya awak media melalui WhatsApp, dilansir dar FIN.co.id Selasa, 26 juli 2022.
Bharada E tiba di Komnas HAM sekitar pukul 13.25 menggunakan kemeja hitam dan dikawal polisi.
Saat turun dari mobil, Bharada E langsung masuk ke Kantor Komnas HAM tanpa memberikan keterangan apapun.
Tak hanya Bharada E, Sejumlah aide de camp (ADC) atau ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).