Menurut Rosti, yang membuat Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi begitu baik karena sikap dan kejujuran Brigadir J yang tak diragukan lagi.
Di sisi lain, Rosti mengatakan hubungan baik Brigadir J dengan Ferdy Sambo dan istrinya sempat menimbulkan kecemburuan sesama ajudan lainnya.
BACA JUGA:Jadi Otak Penembakan Istri Sendiri, Kopda Muslimin Ditemukan Meninggal Dunia
“Jadi cemburunya orang itu karena bapak (Ferdy Sambo) dan ibu (istri Ferdy Sambo) itu menyayangi kalian,” kata Rosti saat meratapi kepergian Brigadir J.
Selain itu, Rosti mengungkap, Brigadir J sering berada di rumahnya karena ia memang diminta oleh Ferdy Sambo dan istrinya untuk datang.
“Sering saya video call, ‘lagi di rumah ibu aku mak’. ‘Masa di rumah ibu terus, boleh apa nak’. ‘Ya ibu yang manggil sama bapak. Kalau ga datang ditelepon terus’,” tutur Rosti menirukan percakapannya dengan Brigadir J.
Rosti juga mengaku bahwa sebelumnya ia pernah diajak oleh Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi untuk datang ke Jakarta.
Akan tetapi permintaan Ferdy Sambo itu pada akhirnya tidak dapat dipenuhi oleh Rosti karena satu dan lain hal.
"Kau panggilnya mamak ke Jakarta. Disuruh Bapak sama Ibu (Sambo dan Putri), mamak ke Jakarta, tetapi karena keadaan (Rosti menolak)," paparnya.
Sementara itu, sebelumnya Irjen Ferdy Sambo ternyata pernah memberikan janji khusus kepada Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebelum tewas dalam insiden baku tembak.
Apalagi kepergian Brigadir J sangan menyisakan luka yang sangat mendalam bagi sang kekasih yakni Vera Simanjuntak.
Meski bukan keluarga sedarah, tetapi Ferdy Sambo disebut tetap menghargai Brigadir J dengan penuh rasa hormat.
Ajudan Ferdy Sambo diperiksa polisi
Sejumlah aide de camp (ADC) atau ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Mereka akan dimintai keterangan terkait insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J.