BACA JUGA:Berkurban Tanpa Menyaksikan Apakah Sah? Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
BACA JUGA:Mana yang Benar, Berkurban atau Aqiqah Dulu? Ustaz Abdul Somad Beri Penjelasan Mudah
"'Bedakan puasa kamu dengan puasa orang Yahudi'. Karena puasa Yahudi itu hanya tanggal 10 (Muharram) saja. Maka supaya kita beda dengan Yahudi, puasa 9, 10 dan 11 (Muharram)," terang Ustaz Abdul Somad.
Menurut Ustaz Abdul Somad, puasa tiga hari di bulan Muharram hukumnya bukan wajib, melainkan Sunnah Muakkadah.
Sehingga boleh dikerjakan boleh juga tidak, tapi puasanya sangat dianjurkan.
Namun jika ingin mengerjakan dan merasa berat puasa Muharram tiga berturut-turut, katanya, puasa dapat dikerjakan dua hari.
"Kalau tak sanggup puasa 9, 10 dan 11, pilih dua hari saja, 9 dan 10," jelas Ustaz Abdul Somad.
BACA JUGA:PVMBG: Status Gunung Raung Naik Level Jadi Waspada, Pendaki Diminta Tak Berkemah di Puncak
Sejarah Puasa Asyuro
Menurut keyakinan umat Islam dan Yahudi, bulan Muharram merupakan bulan mulia. Kenapa?
Selain terjadinya peristiwa Nabi hijrah, jauh sebelum Nabi Muhammad dilahirkan, di bulan ini Allah SWT uji Nabi Musa As.
Dalam bulan ini terdapat peristiwa besar yang Allah SWT abadikan dalam ayat-ayat Al-Quran.
Yakni terjadinya aksi pengejaran Raja Fira'un terhadap Nabi Musa dan pengikutnya, Bani Israil atau keturunan Nabi Yaqub As.
Tepat di tanggal 10 Muharram atau dikenal sebagai hari Asyuro, Nabi Musa dan Bani Israil diselematkan Allah SWT dari pengejaran Raja Fira'un yang terkenal kejam itu.
Sehingga, untuk mengenang peristiwa besar tersebut, Bani Israil yang beragama Yahudi akan berpuasa di hari Asyuro atau tanggal 10 Muharram.
BACA JUGA:Geger 2 Oknum Guru SD di Ciamis Berbuat Asusila, Videonya Tersebar, Begini Nasibnya Sekarang