"Yang paling penting dalam video ini, di area Duren Tiga, video merekam ada Irjen Sambo, ada rombongan dari Magelang. Jadi Irjen Sambo masuk duluan, setelah sekian waktu terus ada rombongan baru pulang dari Magelang," paparnya.
Terlihat juga aktifitas Brigadir J dan Putri Chandrawathi di rumah Ferdy Sambo.
"Dan di sini terlihat ada Bu Putri, ada Yoshua yang masih hidup, terus ada rombongan lain yang semuanya dalam kondisi hidup, sehat, tanpa kekurangan satu apapun," jelasnya.
Kemudian, dalam tayangan CCTV, Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Chandrawathi perintahkan semua rombongannya untuk melakukan test PCR di rumah pribadi tersebut.
Sebelumnya Kamaruddin Simanjuntak selaku pengacara keluarga Brigadir J pada Sabtu 23 Juli 2022 lalu mengaskan peristiwa tewasnya Brigadir J merupakan pembunuhan secara terencana.
BACA JUGA:Kekasih Yakin Brigadir J Jadi Ajudan Ferdy Sambo, Bukan Sopir Putri Candrawathi, Ini Buktinya
"Mendiang itu sampai menangis, ancaman pembunuhan itu berlanjut terus sampai satu hari menjelang pembantaian, dan salah satu TKP-nya itu ada di Magelang, Jawa Tengah," jelas Kamaruddin.
Dengan hasil pemeriksaan tersebut, dugaan Brigadir J dihabisi antara Magelang Jakarta dipatahkan oleh Komnas HAM.
Pihak Komnas HAM juga mengungkapkan bahwa 20 video dari 27 titik CCTV tersebut tidak terlihat adanya hasil editing.
“Setelah melakukan pemeriksaan terhadap 27 titik CCTV mengatakan bahwa dari Magelang sampai Duren Tiga, almarhum Yoshua masih hidup,” terang Anam.
Pihak Komnas HAM juga menambahkan bahwa video dijelaskan secara scientific, apakah video itu kalau bahasa umumnya.
“Terkait apakah ada editing atau tidak, tadi dijelaskan nggak ada, secara scientific” tambahnya.
Anam mengatakan, dari video 27 titik CCTV tersebut memperlihatkan bahwa Brigadir J masih hidup.
“Dari 27 titik kami lihat semua Magelang sampai Duren Tiga dan Kramat Jati, dari Magelang sampai Duren Tiga, almarhum Yoshua masih hidup,” jelasnya Anam.