JAKARTA. DISWAY.ID – Kasus polisi tembak polisi hingga tewasnya Brigadir J terus bergulir dan menarik perhatian banyak kalangan, termasuk Irjen Napoleon Bonaparte.
Eks Kadiv Hubinter Bareskrim Polri ini memperhatikan kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Selain dapat merusak marwah Korp Bhayangkara, menurut Irjen Bonaparte, kasus tersebut bisa membuat masyarakat mencibir apabila kasus ini tidak kunjung tuntas.
BACA JUGA:Geger 2 Oknum Guru SD di Ciamis Berbuat Asusila, Videonya Tersebar, Begini Nasibnya Sekarang
Irjen Bonaparte meminta kepada pihak yang telah berbuat atas kematian Brigadir J untuk membuka atau tidak bersembunyi.
Kepada pihak tersebut, Irjen Napoleon meminta agar jujur.
"Kepada yang berbuat nggak usah sembunyi kau. Kau ngomong, ngaku kau. Aku abangmu sudah beri contoh, kau ikuti saja. Jujur saja kenapa? Enggak susah dek hidup di penjara, biasa saja," katanya.
Oleh karenanya, Irjen Bonaparte mengingatkan agar slogan Presisi yang diusung Polri saat ini untuk dibuktikan demi menjaga marwah Korps Bhayangkara.
"Dari dulu kita canangkan untuk Presisi, untuk Promoter menjaga marwah Polri. Buktikan sekarang daripada kita dicibir oleh semuanya seperti hari ini," tegasnya.
Pesannya, Polri bisa membuka secara gamblang fakta sebenarnya di balik kasus 'polisi tembak polisi hingga tewasnya Brigadir J'
"Kita berharap semua, saya berharap juga kepada teman-teman saya yang masih ada di Polri, mungkin adik-adik saya untuk sudahlah buka apa adanya. Terlalu mahal harganya," kata perwira Polri aktif yang tengah menjalani proses persidangan kasus dugaan penganiayaan terhadap M Kece ini.
Sedangkan terkait proses pengungkapan kematian Brigadir J, Komnas HAM menyebutkan bahwa terlihat aktifitas Brigadir J dan Putri Chandrawathi di rumah Ferdy Sambo terpantau CCTV.
CCTV tersebut merupakan yang didapat dari 27 titik CCTV dari Magelang hingga Duren Tiga yang terdiri dari 20 video dan memperlihatkan bahwa Brigadir J masih hidup.
Choirul Anam selaku Komisioner Komnas HAM menjelaskan bahwa dari 20 video tersebut terlihat rombongan sampai ke rumah Ferdy Sambo sebelum terjadinya berita Polisi tembak Polisi yang menewaskan Brigadir J di tangan Bharada E.