SEMARANG, DISWAY.ID-- Nilai ekspor Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 41,02 persen dan nilai impor mengalami penurunan hingga 18,12 persen.
Kenaikan nilai ekspor tersebut terjadi karena ekspor barang migas mengalami peningkatan 13,38 persen dan non migas naik 43,76 persen.
Demikian tersebut nilai ekspor yang tercatat Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah pada Juni 2022 dengan besaran nilai ekspor mencapai 1.100,99 juta dolar AS atau naik 41,02 persen dibanding Mei 2022.
BACA JUGA:DPR Ingatkan Pemerintah Tertibkan Pemda yang Naikan Harga Gas Melon
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Adhi Wiriana mengungkapkan, peningkatan terbesar ekspor non migas terjadi pada beberapa golongan barang.
Di antaranya pakaian (bukan rajutan) 67,72 juta dolar AS, kayu dan barang dari kayu 40,43 juta dolar AS, pakaan (rajutan) 35,03 juta dolar AS, alas kaki 34,11 juta dolar AS, seta perabotan, lampu dan alat penerang mencapai 33,69 juta dolar AS.
Peningkatan terbesar ekspor non migas jika dilihat dari berbagai negara tubuna, yakni Amerika Serikat mencapai 119,60 juta dolar AS, Sepang 32,03 juta dolar As, Tiongkok 22,94 juta dolarAS, Jerman 11,34 juta dolar AS, dan India mencapai 10,98 juta dolar AS.
“Kalau dilihat dari m-to-m nilai ekspor di Jateng naik 43,76 persen pada Juni 2022 dan dicatatan y-to-y nilai ekspor di Jateng juga naik 31,23 persen. itu dari ekspor migas dan non migas,” ujarnya, Senin 1 Agustus 2022.
Dipaparkannya, ekspor non migas menyumbang 92,74 persen dari total ekspor Juni 2022. Adhi merinci, kurun waktu Januari-Juni 2022 ekspor industri pengolahan mencapai 93,80 persen, migas 5,07 persen, pertanian 1,12 persen, serta tambang dan lainnya 0,01 persen.
BACA JUGA:Ada Sayembara Desain Bundaran Maruga di Ciputat, Hadiahnya Rp 110 Juta
“Jadi, Jateng bukan hanya ekspor barang mentah atau bahan baku, tapi juga produk olahan. Dan, total ekspor non migas Jateng dari Januari-Juni 2022 mencapai 5.857,16 juta dolar AS,” ungkapnya.
Sementara itu, nilai impor Jawa Tengah pada Juni 2022 mencapai 1.096,29 juta dolar AS atau turun 18,12 persen dibanding Mei 2022. Nilai impor non migas turun 4,87 persen dan migas turun 30,44 persen.
Penurunan nilai impor juga terjadi dalam catatan y-to-y, yakni 11,33 persen.
“Penurunan impor non migas tersebut disumbang dari beberapa golongan barang, seperti filamen buatan turun 4,67 persen, kopi teh dan rempah-rempah turun 5,23 persen, bahan kimia organik turun 8,02 persen, kain rajutan turun 9,15 persen serta gula dan kembang gula turun 29,53 persen,” imbuhnya.
BACA JUGA:Irjen Purnawirawan Heran Ada Perwira Mengawal Bharada E