CILACAP, DISWAY.ID-- Pantai Cilacap, Jawa Tengah, yang berada di selatan Jawa, memiliki potensi cukup besar terjadinya tsunami dengan ketinggian 10 meter.
Hal tersebut sebelumnya disampaikan oleh kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati saat membuka sekolah lapang gempabumi (SLG) di BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara di Cilacap, Rabu 27 Juli 2022.
Kabar itu pun menjadi polemik dan kekhawatiran di tengah masyarakat, khusus di pesisir pantai selatan di Cilacap, Jawa Tengah.
BACA JUGA:Gempa Magnitudo 5,4 SR Guncang Kabupaten Kaur Bengkulu, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
BACA JUGA:Gempa Bumi 5.8 Magnitudo di Kabupaten Mamuju Berpotensi Tsunami?
Kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie, BMKG selalu melakukan monitoring aktivitas gempang bumi dan tsunami di Indonesia.
Ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tak perlu ragu dengan kerja yang dilakukan timnya di Stasiun Geofisika Banjarnegara, Cilacap.
"Kepada masyarakat pesisir selatan Jawa khususnya Kabupaten Cilacap diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Ajie melalui keterangan tertulis yang dikutip, Selasa 2 Agustus 2022.
Ajie sendiri menjelaskan, Cilacap salah satu daerah dan wilayah di Jawa Tengah yang memiliki potensi bencana gempa bumi dan tsunami.
BACA JUGA:Masih Ingat Martunis Anak Angkat Ronaldo? Begini Nasibnya Usai Terdampar Karena Tsunami Aceh 2004
BACA JUGA:Penyebar Hoax Tsunami di Pesisir Telukbetung Selatan Ditangkap Saat Mabuk
Pasalnya, terdapat zona subduksi, yakni daerah pertemuan lempeng Indonesia-Australia yang masuk menyusup ke bawah lempeng Eurasia di Utara.
Sehingga, akibat dari aktivitas zona subduksi tersebut, Cilacap memiliki potensi gempa bumi mencapai Magnitudo 8,7.
"Akibat dari aktivitas di zona subduksi ini, berdasarkan kajian saintifik, ada tiga segmen zona megathrust di selatan Pulau Jawa yang menyimpan akumulasi energi gempabumi terpicu bisa mencapai magnitudo 8,7," jelas Ajie.
Ajie menjelaskan, gempa bumi dan tsunami sendiri adalah fenomena alam yang sulit untuk diprediksi waktu terjadinya bencana tersebut.