Selain itu pihak pejabat setempat mengatakan bahwa akibat kebakaran ini tidak ada terdapat pencemaran minyak ke Teluk Matanzas.
Ledakan kedua pada hari Sabtu melukai lebih dari 100 orang karena sedang melakukan pemadaman terhadap tangki pertama dan sebanyak 24 orang mendapatkan perawatan di mana 5 diantaranya dalam kondisi kritis.
"Kami menghadapi kebakaran besar yang sangat sulit dikendalikan di Kuba, hal tersebut dikarenakan kami tidak mempunyai sarana yang diperlukan," kata Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel.
BACA JUGA:Roy Suryo Minta Penangguhan Penahanan, Kuasa Hukum Pelapor Beri Tanggapan
Pada hari Minggu, 82 personel Meksiko dan 35 personel Venezuela yang berpengalaman datang memberikan bantuan dalam menangani kebakaran tersebut.
Pemadam dari dua negara tersebut menggunakan bahan kimia yang dalam menjinakan kobaran api.
"Bantuan itu penting, saya akan mengatakan bahwa itu sangat penting dan akan menentukan," kata Diaz-Canel.
BACA JUGA:Bharada E Hanya Majalankan Skenario, Deolipa Yumara: Tentunya yang Menyuruh Atasannya
Jorge Pinon yang merupakan direktur Universitas Texas di Program Energi dan Lingkungan Amerika Latin dan Karibia, mengatakan setiap tangki di fasilitas itu dapat menyimpan 300.000 barel dan menyediakan bahan bakar untuk pembangkit listrik.
Kuba sebelumnya telah melakukan pemadaman listrik setiap hari karena kekurangan bahan bakar.
Peristiwa kebakaran ini tentunya akan meperburuk kondisi di Kuba, bahkan krisis bahan bakar ini telah memicu protes beberapa bulan terakhir.