JAKARTA, DISWAY.ID - Tersangka pembunuhan berencana, Irjen Ferdy Sambo mengaku merasa sangat kesal terhadap perlakuan mendiang Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Brigadir J disebut Ferdy Sambo telah membuat tindakan yang sangat merusak harkat martabat keluarganya.
Putri Candrawathi disebut telah melaporkan tindakan yang tak menyenangkan yang diterimanya dari Brigadir J saat masih di Magelang, Jawa Tengah.
BACA JUGA:Mengenal Urutan Karir dan Pangkat Kepolisian dari Terendah hingga Teratas
BACA JUGA:Hari ke-12, KPU RI Akan Kedatangan 6 Parpol Untuk Mendaftar
Ucapan Ferdy Sambo itu dikonfirmasi langsung oleh Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian.
"Tersangka FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC," ucap Brigjen Andi Rian, Kamis 11 Agustus 2022.
"Dia (istrinya) telah mengalami tindakan yang melukai harkat martabat keluarga yang terjadi di magelang yang terjadi dilakukan oleh Almarhum Yoshua,” sambungnya.
Barulah sesaat setelah mendapat laporan itu, Ferdy Sambo yang geram mulai membuat rancangan rencana pembunuhan.
BACA JUGA:Janggal! Keterangan Pelecehan Istri Ferdy Sambo Berbeda, Awal di Rumah Dinas Kini Magelang
BACA JUGA:Paket Lengkap untuk Tuan Sambo, Ssst..Khusus Orang Dewasa
Ferdy Sambo lantas memanggil dua ajduannya, yakni Bharada E dan Bripka RR untuk menghabisi nyawa Brigadir J.
Pada akhirnya, Brigadir J tewas setelah mendapat tembakan dari Bharada E pada 8 Juli 2022.
Sementara itu, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto memastikan, bahwa penyidik tidak akan mengumumkan motif kasus pembunuhan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
"Sementara ini informasi tersebut hanya untuk kalangan penyidik dan berharap akan terbuka sendiri nantinya saat persidangan," kata Agus kepada wartawan, Kamis 11 Agustus 2022.