Drama Ferdy Sambo Terbongkar

Sabtu 13-08-2022,07:57 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

Adanya pengungkapan kasus dugaan pembunuhan berencana tehadap Brigadir J secara otomatis menggugurkan kedua laporan tersebut. Saat ini penyidik fokus untuk menuntaskan kasus pembunuhan terhadap Brigadir J.

Kedua laporan tersebut masuk dalam kategori sebagai upaya untuk menghalang-halangi penyidik dugaan pembunuhan berencana Brigadir J. Dengan sendirinya kedua laporan tersebut dinyatakan gugur.

“Kami anggap dua laporan polisi ini menjadi satu bagian masuk dalam kategori obstraction of juctice, menjadi bagian dari upaya menghalangi-halangi pengungkapan dari pada kasus 340,” jelas Andi.

Terkait pernyataan Irjen Pol. Ferdy Sambo usai diperiksa sebagai tersangka, merencanakan pembunuhan Brigadir J karena adanya kejadian di Magelang yang melukai harkat martabat keluarganya. Hal ini kata Andi, sebagai motif yang terjadi di Magelang. 

Namun penyidik sudah menjawab hal itu dengan pengungkapan laporan polisi Pasal 340 KUHP. “Ini sudah terjawab di laporan polisi 340, katanya ada motif kan kejadiannya di Magelang,” terang Andi.

Menanggapi apa yang telah dipaparkan, praktisi hukum Syamsul Arifin mengatakan drama Irjen Pol Ferdy Sambo menjadi cermin wajah Polri hari ini. Cermin yang terlihat Presisi seperti tagline-nya tapi rapuh di dalamnya

Publik disuguhi kebohongan berulang dan terus diulang akibat kuatnya skenario berjamaah yang dibangun. Sebuah kejahatan yang melibatkan banyak orang di internal Polri sendiri. 

Hingga akhirnya, drama Sambo menjadi ‘kado’ paling hot menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-77.  

“Polri dengan wajah penegakan hukum hari ini adalah cermin besar yang dipertontonkan ke publik,” terang Disway.id, Sabtu 13 Agustus 2022.

Adanya kejahatan yang dibangun dan direkayasa oleh seseorang berpangkat Inspektur Jenderal yang memiliki pengaruh besar di korps Bhayangkara. 

“Mental jumawa sebagai aparat yang semena-mena. Anak buahnya sendiri dibunuh, bagaimana dengan masyarakat, Anda bisa bayangkan,” tandasnya. 

“Tidak bisa dielakan drama Sambo hari ini identik dengan citra Polri. Citra yang harus diperbaiki. Maka jangan terlalu baper kalau sudah begini, jangan jumawa jadi aparat,” timpalnya.

Dikatakan Syamsul, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sosok yang selama ini memiliki dedikasi tinggi terhadap penuntasan kasus. 

Sayang ia belum didukung dengan internal yang solid di dalamnya. Kapolri harus pandai-pandai memilih orang yang pas pada tempatnya. Bukan lantaran karena sesuatu.  

“Penuntasan kasus Sambo yang melibatkan Pati, Pamen, Tamtama sampai tenaga ahli kapolri adalah fakta tak terbantahkan. Wajar penuntasan kasus KM50 sampai keinginan publik agar Polri kembali ke TNI menjadi momentum untuk disampaikan,” tandasnya.

Publik berharap, Polri berbenah dan berani dengan perubahan yang dilakukan. “Untung saja kasus ini dikawal oleh media yang konsisten. Jika tidak apa jadinya Polri. Ini kritik untuk Polri, sekali lagi harapannya jangan baper,” tandas Syamsul Arifin.

Kategori :