TANGERANG, DISWAY.ID – Tak hanya sekedar menggelar pameran kendaraan baru untuk khalayak umum, namun GIIAS 2022 juga memberikan edukasi pada pelajar melalui program Education Day.
Dalam program Education Day kali ini,puluhan pelajar SMK geruduk GIIAS 2022 di ICE, BSD City.
Education Day kali ini bertujuan untuk mengedukasi para pelajar, khususnya untuk para pelajar menengah kejuruan yang berkaitan dengan industri otomotif.
Program Education Day akan berlangsung pada Selasa 16 Agustus mulai pukul 11.00 WIB dengan diikuti dari berbagai sekolah diantaranya, SMK Jaya Buana, SMK Mitra Permata, SMK Al Husna, SMKN 34 Jakarta, SMKN 5 Jakarta, SMKN 1 Sukabumi dan beberapa sekolah kejuruan lainnya.
Para peserta Education Day akan berkeliling area pameran dan mengunjungi masing-masing booth peserta untuk diberikan informasi serta edukasi seputar kendaraan dan inovasi teknologi terbaru dari Agen Pemegang Merek (APM) peserta GIIAS 2022.
Sebelumnya GIIAS juga telah mengelar seminar tentang peluang industri komponen kendaraan listrik Tanah Air.
Dalam seminar tersebut, menurut Dirjen Industri Logam, Metal, Alat Transportasi dan Elektronik (ILMATE), Kementerian Perindustrian, Dr. Ir. Taufiek Bawazier mengatakan bahwa perpindahan ke teknologi listrik merupakan peluang baru.
Taufiek menjelaskan bahwa perkembangan kendaraan listrik dunia sangat pesat dan ini menjadi peluang bagi industri komponen otomotif Tanah Air mulai berganti ke komponen kendaraan listrik.
BACA JUGA:Ketua MPR Bambang Soesatyo: IKN Harus Jalan Meski Terjadi Regenerasi Kepemimpinan
BACA JUGA:Bersama tiket.com, BCL Gelar Konser Internasional Pertamanya
“Saat ini industri kendaraan dalam negeri dengan pembakaran internal masih sangat dominan dan di saat yang bersamaan kendaraan listrik juga menjadi peluang besar bagi produsen komponen otomotif nasional. Mengingat kita masih terlalu berfokus untuk komponen kendaraan ICE,” tambah Taufiek.
"Perlu kita lihat ke pasar global, selain menghadapi tantangan besar soal bagaimana industri otomotif nasional berganti ke elektrifikasi otomotif,” jelasnya.
Taufiek juga menjelaskan bahwa kita harus mulai berganti ke untuk mencari komponen yang bisa di produksi untuk kendaraan listrik.