Sapi Emoooooh

Sapi Emoooooh

Megawati Berpidato dalam HUT ke-52 PDIP-Youtube PDI Perjuangan-Youtube

SAYA dua kali mendengarkan pidato politik Megawati Soekarnoputri di ultah ke-52 PDI-Perjuangan. Separonya kemarin malam. Sampai ketiduran. Saya teruskan separonya lagi keesokan harinya: total tiga jam lebih.

Kuat sekali beliau --biar pun sambil duduk. Gaya ini sudah menjadi ciri khasnyi. Tidak akan melelahkan untuk orang berusia 78 tahun. Juga bisa menyimpulkan kekuasaan mutlak di partai itu.

Kursi itu.

Meja itu.

Gaya mutlak.

Satu-satunya orang yang berbicara di keseluruhan acara.

Kemutlakan itu kelihatannya masih akan berlanjut lima tahun ke depan.

Ultah itu sekaligus meneguhkan tidak ada calon lain yang akan maju. Kalau pun ada akan ditolak tegas.

"Emoooooh", teriak mereka yang duduk menghadiri acara di Gedung Sekolah Partai di Kebagusan Jakarta Selatan itu.

Saya tidak tahu apakah seniman Butet Kartarejasa yang hadir juga teriak ”emoooooh”.

Emoh adalah bahasa Jawa untuk "tidak mau". "Ora gelem" juga berarti "tidak mau" tapi kosakata "emoh" lebih bernada sekaligus mencemoohkan yang ditolak itu. Apalagi kalau "o"-nya sampai lima "o”.

Pakar komunikasi politik seperti Prof Dr Effendi Gazali menggambarkannya secara jenaka: ketika Megawati pernah mengatakan tidak mau jadi ketua umum lagi, ternyata ada yang mau. Tapi yang mau itu diam ketika ditanya apakah mau. Maka Megawati bertanya kepada yang hadir apakah mereka mau memilih orang yang mau itu.

"Emoooooh," jawab mereka.

Mega masih belum puas karena masih ada sebagian yang hadir yang belum bilang "emoooooh". "Berarti yang di sana itu mau ya?" tanya Mega.

"Emoooooh...," jawab mereka.

Siapa orang yang mau itu tidak disebut. Tapi antara Mega dengan yang hadir terasa sama-sama tahu siapa ia.

"Aneh," ujar Effendi Gazali. "Tidak disebut siapa orangnya tapi antara yang bertanya dan yang menjawab sama-sama tahu siapa yang dimaksud".

Jokowi!

Benarkah Jokowi mau jadi ketua umum PDI-Perjuangan? Bukankah mantan Presiden Indonesia itu sudah dipecat?

Soal sudah dipecat tidak ada masalah: kongres bisa mencabut pemecatan itu. Tapi apakah Jokowi benar-benar mau saya belum pernah mendengarnya.

Mungkin ada tokoh PDI-Perjuangan yang sudah pernah mendengarnya. Atau masih sebatas gosip politik --setelah dihubungkan dengan banyak kejadian sebelumnya.

Rasanya terlalu brutal kalau sampai Jokowi mau itu. Kalau mau, kenapa tidak tiga tahun lalu.

Saya pun pernah menulis kala itu: kalau PDI-Perjuangan mau menjadi partai tengah yang dominan baiknya Jokowi menjadi ketua umum partai.

Saat itu saya melihat Jokowi adalah kader partai terbaik PDI-Perjuangan. Belum pernah ada kader partai yang mampu mencapai prestasi setinggi Jokowi.

Jokowi bahkan melewati Megawati. Jokowi bisa jadi presiden lewat pemilihan langsung. Dua kali pula.

Mega jadi presiden hanya karena Gus Dur dilengserkan. Wakil presiden otomatis jadi presiden.

Saat berpendapat begitu saya tidak tahu bagaimana hubungan sebenarnya antara Megawati dan Jokowi. Saya hanya pakai akal sehat: kader terbaik harus mendapat jabatan terbaik.

Saya juga melihat sudah saatnya PDI-Perjuangan menjadi partai terbuka --untuk non keluarga Proklamator Bung Karno.

Saya tidak tahu kalau pikiran seperti itu tidak dikehendaki oleh internal PDI-Perjuangan.

"Legal standing" saya hanyalah warga negara Indonesia yang menginginkan terwujudnya partai tengah yang dominan dalam sistem demokrasi kita.

Saya melihat, saat itu, hanya PDI-Perjuangan yang punya potensi untuk menjadi partai tengah yang dominan. Dengan Pak Jokowi tampil di pucuk pimpinan, maka partai itu bisa bergeser lebih ke tengah. Apalagi posisi beliau yang memegang kekuasaan tertinggi di republik ini.

Tentu setelah beliau bukan presiden lagi harus dipertanyakan: kalau pun bisa jadi ketua umum PDI-Perjuangan apakah masih akan bisa membawa partai itu menjadi partai tengah yang dominan.

Bahkan pertanyaan itu tidak relevan lagi: sudah sangat kecil kemungkinan beliau bisa maju di kongres depan.

Kecuali tiba-tiba kata "emoooooh" tadi berubah makna: di pedesaan Jawa, kalau anak kecil ditanya bagaimana suara seekor sapi, jawab mereka: emoooooh.(Dahlan Iskan)

Komentar Dahlan Iskan di Disway Edisi 11 Januari 2025Surat Papa

Gianto Kwee

Sepenggal Syair lagu Paul Anka, "I Don't Like To Sleep Alone"

Marry me, or let me live with You,

Nothing's wrong with Love its right !

Nikahlah denganku atau biarkan aku tinggal bersamamu,

Tidak ada yang salah ketika Cinta itu benar !

Sebagai Cowok, saya setuju banget, 

Salam Damai

 

Achmad Faisol

ulama menjelaskan bahwa bagi muslim kematian adalah kebebasan, ibarat anak ayam menetas keluar dari cangkang telur yang mengekang... 

setelah mati tak ada lagi kewajiban maupun larangan...

dan, kematian adalah pintu, bukan tujuan akhir...

seharusnya kalau ingat mati, maka tak ada kesewenang-wenangan... namun, banyak orang berkilah bahwa manusia tempat salah... apalagi google maps, buatan manusia...

 

Wilwa

Kematian / Si 死 adalah sesuatu yang BAD / BURUK atau Dai 歹 untuk dibicarakan homo sapiens/manusia atau Ren 人 atau 匕 (>> variasi penulisan 人, khususnya bila ditulis di samping kanan). Begitu tafsiran aksara Mandarin / Kanji (Jepang) atau Hanzi 汉子 (Tiongkok) / 漢子 (Taiwan) [baca: Han Tse/ Han Tze / Han Ceu]

 

Fiona Handoko

Selamat pagi bp agus, sobat denik. 

Rumah duka heaven. Yg berawal mula di jl gd panjang no 47. Ternyata menyimpan sejarah kelam. Perebutan hak atas tanah rd heaven antara ibu dan anaknya. Bahkan sang ibu. Ny kentjana sutjiawan. Yg saat itu di th 2016 sudah berusia 84 th. Sempat dibui. Atas laporan kedua anak kandungnya. Edhi muliadi (anak ke 1) dan suwito muliadi (anak ke 5). Sang ibu ditahan karena kedua anak menuduhnya melakukan penggelapan dan pemalsuan sertifikat tanah. Tempat rd heaven berdiri. Bahkan kedua anak pun melapor ke imigrasi. Jika ibunya bukan wni. Hingga pada saat itu. Ny kentjana sutjiawan dicabut paspornya. Dan terancam diusir dari tanah air. Di PN. Ny kentjana kalah, hingga BPN membatalkan sertifikat tanah atas namanya. Beruntung akhirnya Ny sutjiawan memenangi perkara di tingkat MA. Konon, ny sutjiawan bisa menang. Karena dibantu all out oleh seorang sahabat baik abah.

 

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

MESONG DAN MELAYAT MENURUT TRADISI ORANG TIONGHOA..

Dalam Bahasa Mandarin:

1). mesong" (送葬, sòngzàng), berarti mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir, sedangkan

2).  melayat" (吊唁, diàoyàn), berarti memberikan penghormatan kepada almarhum.  

###

Menurut tradisi Tiongkok, saat mesong, hal yang harus dilakukan meliputi:

A). Kenakan pakaian gelap: hitam, putih, abu-abu.  

B). Bawa amplop putih berisi uang duka, dengan angka genap.  

C). Ucapkan belasungkawa seperti:

"节哀顺变" 

(jié āi shùn biàn).  

D). Membakar dupa atau kertas persembahan.  

E). Larangan/Anjuran.

(1). Hindari warna cerah saat memberi hadiah.  

(2). Jangan ucapkan "selamat tinggal" (再见, zàijiàn).  

(3). Jangan berbalik saat prosesi mesong.  

Tradisi ini menghormati siklus hidup dan kematian dengan penuh tata krama dan simbolisme mendalam.

 

Jimmy Marta

Keragaman adat di negara kita memang luar biasa. Mulai dari hamil, lahiran, nginjak tanah, sunatan, masuk remaja, nikah sampai kematian semua ditata carai. Berdasarkan daerah dan kepercayaan masing.

Di suatu tempat, saat nglayat pulang nya dibekali besek. Sementara pada lain kepercayaan, malam setelah penyelengaraan jenazah, tamu disaji dg minuman. Dilanjut dg ceki an segala.

Lain lagi di tempat saya. Saat ada jenazah, rumah duka berpantang untuk memasak. Makanan diurus oleh kongsi, tetangga atau pun keluarga lain. Diantar ke rumah duka. Makannya setelah penyelengaraan jenazah selesai. 

Perbedaan itu berkah.

Damai itu indah.

 

Jimmy Marta

Cita cita bagi sebagian besar anak lebih sebagai ucapan. Ujaran saat ditanya. 

Cita2 pun kadang hasil sematan orang tua. Lebih berupa keinginan orang tua terhadap anak. Akan dicapai/tercapai,  itu melihat perkembangan selanjutnya.

Masuk perguruan tinggi adalah satu tempat pembelokan cita2. Ada dua pilihan saat mendaftar. Masuk lewat reguler ataupun jalur  prestasi, simpangan mulai terlihat.

Pilihan pertama biasanya sesuai cita cita, sesuai jurusan. Namun pd pilihan kedua, seakan harus mengikuti arah jalan. Berbelok atau alternatif. Pilihan bisa tdk lg sama dg jurusan. Yg ipa pilihan keduanya sering ips. 

Setelah membaca kemampuan, saran pembimbing dan peluang lulus, jalur keluar dari cita2 semakin terbuka. Sebagian masih pd trek awal. Sebagian lagi tentu harus menyesuaikan.

 

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

@Jimmy Marta,  

Sampai kelas 3 SMA, saya tidak punya cita-cita. Bahkan ingin punya tas sekolah saja tidak terealisasi. Meski punya uang dari honor menulis, saya memilih menyerahkan ke orang tua karena kondisi keuangan.  

Lulus SMA, saya masuk perusahaan bukan karena keinginan, tapi karena ada program sekolah gratis. 

Jadi, pekerjaan pertama saya tidak ada hubungannya dengan cita-cita.

Saya baru punya cita-cita saat mendaftar untuk ikut tugas belajar di perusahaan. 

Dalam wawancara, psikolog bertanya, "Apa cita-cita Anda?" Kaget, saya menjawab berdasarkan hitungan lompatan pangkat yang bisa saya capai. Saya yakin jawabannya realistis karena sudah dihitung. Wawancara selesai dalam 5 menit—saya lulus.  

Cita-cita yang awalnya "terpaksa" itu akhirnya menjadi target. Tujuh belas tahun kemudian, saya menerima SK sesuai impian sebagai reward setelah lulus cumlaude S1 dan S2. 

Namun, saya menolak SK tersebut krn harus mendampingi istri yang terkena Ca stadium 4. 

Empat SK mutasi saya tolak, hingga pangkat dan jabatan diturunkan dua strip.  

Enam tahun mendampingi istri sampai belio meninggal. 

Namun, dua tahun setelah beliau wafat, Alhamdulillah, pangkat dan jabatan saya naik lagi. 

Pelan-pelan meloncat, dan 10 tahun kemudian, saya menerima promosi yang dulu saya tolak—tepat enam bulan sebelum pensiun.  

Dari wawancara hingga promosi, butuh 27 tahun. 

Dan setelah pensiun, hari ini, saya masih dipekerjakan hingga tahun ke-50 di perusahaan ini.  

Begitulah..

 

thamrindahlan

Dari sekian banyak video Alvin Lim saya terharu menyaksikan bagaimana mendiang kala itu menyapa, Deddy Coubuzer. Tenyata himbauan untuk berbuat kebajikan kepada seluruh keturunan cina merupakan bentuk cintanya kepada Indonesia Raya. 

Silahkan Pak Mario dan teman teman perusuh dan pembaca CHDI search di google video tersebut. 

Macan mati meninggalkan belang

Alvin Lim wafat meninggalkan kesan nan sangat mendalam. 

Nama harum. 

No viral no justice

Putri Tersayang 

Salamsalaman

 

Liam Then

Saya mau tambahin lagi satu catatan kehidupan.

1. Ada uang enak belanja.

2.Makan gratis lebih enak.

3.Kaos yang mahal pasti lebih alus.

Kang Sabarikhlas

Usai makan siang saya baca lagi CHDI, dipertama baca saat bagda subuh biasanya ndak asyik sebab belum ada nyang komen...

Eh..tapi anu, kalau pagi saya belum 'mudeng' sama catatan Abah,

saya kan goblik...

Dan kali ini komen teman² perusuh jadi banyak cerita kehidupan.

Saya teringat 2 catatan kehidupan

1) Hidup ibarat sebuah perjalanan

kita semua turis telah punya rute dan persinggahan² yang harus dijalani dengan baik dan benar

percayakan perjalanan dan nikmati

hiduplah hari ini,

mungkin besok tidak.

(charli chaplin)

2) APABILA SESUATU YANG KAU SENANGI TIDAK TERJADI,

MAKA SENANGILAH APA YANG TERJADI.

(Ali bin Abi Thalib)

 

Fiona Handoko

Selamat sore bp udin. 

"Luhut soroti rendahnya orang ri bayar pajak. " Demikian berita di suara. Com

Aneh sekali. Kalau rakyat punya penghasilan, punya pekerjaan. Dan pemerintah datang nagih pajak. Emang bisa nolak? 

Gaji langsung dipotong pph. Bunga tabungan bunga deposito pun langsung dipotong 20%.

Lha kalo rakyat tidak punya penghasilan, tidak punya pekerjaan, tidak punya tabungan. Apa yg mesti dibayar? 

Atau jika konglo yg punya penghasilan. Main 86 dengan pegawe pajak. Apa yg masuk ke kas negara? 

Pak luhut pastikan dulu. Siapa saja yang ada di list panama paper. Pastikan dulu mereka sudah bayar pajak. Pastikan dulu pegawe djp dan bc bekerja dengan jujur. 

Baru ancam ancam. Jika ndak bayar, no paspor, no sim.

 

Udin Salemo

Selamat siang Pak Mario Handoko:

Barang kalau murah dan memberikan cuan okeh turah-turah, dari manapun akan dibeli oleh pengusaha oportunis. Pengusaha macam ini tak akan memikirkan nasib petani atau industri dalam negeri. Setelah baju thrifting yang membangkrutkan banyak industri tekstil dalam negeri sekarang sudah ada calon bangkrut berikutnya. itulah PORANG.

647 ton porang iris kering (dried konjac chips) yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ditahan pihak Badan Karantina Indonesia (Barantin). Porang ini ditolak karena belum melaui proses analisis risiko organisme pengganggu tumbuhan (AROPT). Begitulah beritanya.

Mau tanya nih ke pihak pelabuhan, barang masuk setelah dokumen diterima yang periksa duluan pihak bea cukai, atau barantin.

Pihak pemberi ijin import, tentu saja kementrian perdagangan, apa gak liat, gak baca berita dan gak ikut prihatin selama ini banyak petani porang yang teriak rugi? Saat ini ada masa harga porang membaik dan mulai memberikan harapan cerah buat petani porang. Lalu kementrian itu bukannya ikut gembira, malah membiarkan porang kering dari Myanmar masuk ratusan ton. 

Susah kalau otaknya berpikir cuan mumpung masih menjabat. Pejabat macam gini tak boleh pakai, kata orang Malaysia. Otak tiga suku, kata orang Melayu.

 

Pry

AHOK MEMANG BANGSAT... 

Pak DI nyrempet2 Ahok. Tentu ada maksudnya. Ahok pernah bilang tidak akan mengkhianati Jokowi. Dapat 'reward': jadi Komisaris. Belakangan, krn mendukung Anies, Ahok bilang Jokowi gak bisa kerja. Ahok memang bangsat! 

Gimana dengan Pak DI? Luwih bangsat meneh. Tikel telu. Lha wong ngemplang saham karyawan yg dipercayakan kepadanya, kok. Dahlan Iskan luwih bajingan timbang Ahok. Tikel telu...

 

djokoLodang

-o--

Lanjutan Lao Tze yang saya tulis kemarin:

("Dalam kehidupan ini, tiga di antara sepuluh mementingkan yang lahiriyah. Tiga di antara sepuluh mementingkan yang batiniyah. Mereka yang melewati kehidupan ini tanpa kesadaran, juga berjumlah tiga di antara sepuluh. Sesungguhnya, mereka semua itu hanya hidup pada permukaan saja.

Ia yang sadar akan menerima yang lahiriyah dan batiniyah, kedua-duanya, dan melewati kehidupan ini tanpa rasa takut." ...)

"Binatang liar tidak dapat mencederainya, Senjata tajam tidak dapat melukainya, Ia bebas dari rasa takut, "

*) Binatang liar dan senjata tajam adalah kondisi-kondisi di luar diri. Ia yang sudah sadar tidak terpengaruh lagi akan kondisi-kondisi di luar.

--koJo.-

 

djokoLodang

-o--

... Keesokan harinya, Jumat kemarin, mayat pengacara Alvin Lim dikremasi. Itu sesuai dengan wasiatnya: dibakar. ...

*) Tradisi membakar jasad berawal dari kawasan Himalaya, yang cuacanya dingin dan sejuk sepanjang tahun.

Agar jasad itu cepat musnah, kembali ke alam semesta. 

Arwah yang sudah meninggal dapat langsung meneruskan perjalanan, tanpa terikat lagi pada jasad yang sudah ditinggalkan.

 

BACA JUGA: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa

BACA JUGA: 3 Cara Bikin Olahan Kopi Good Day, Kopi Anak Muda Kekinian! Gampang Banget

BACA JUGA: 11 Varian Rasa Kopi Good Day, Kopi Anak Muda yang Wajib Banget Kamu Coba

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 38

  • Fa Za
    Fa Za
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Mada Suradi
    Mada Suradi
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • Edyanto
    Edyanto
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
    • prieyanto
      prieyanto
    • prieyanto
      prieyanto
    • Fa Za
      Fa Za
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN