BACA JUGA:Ada Kedekatan 'Khusus' Antara Ferdy Sambo dan Slamet Uliandi, Dokumen Refly Harun Bongkar Semuanya
Dengan tekanan angina ban yang tidak sesuai ini membuat kontak ban hanya tertumpu di pinggir telapak ban.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengakibatkan ban aus di pinggir sisi luar dan dalam saja.
Selain itu, mobil akan terasa semakin berat dikemudikan karena ban yang kempis terlalu kuat daya cengkeramnya ke aspal jalan.
Tak sampai disitu, kekurangan tekanan angina ini juga berkontribusi dalam meningkatkan konsumsi banahan bakar atau mobil akan lebih boros bahan bakar dan telapak ban lebih cepat habis.
BACA JUGA:Viral! Pengemudi Mobil Tampar Supir Transjakarta, Manajemen Akan Selesaikan Dengan Proses Hukum
BACA JUGA:Verstappen Tercepat di Sesi FP 2 Formula1 Seri 14 Belgia Dengan Mesin Baru
Dampak lain dari kurangnya tekanan angin ban juga tersa pada kenyamanan berkendara karena gerakan dinding ban yang tiada henti.
Gerakan berlebih pada ban juga dapat terjadi ketika mobil berakselerasi atau melakukan pengereman, termasuk ketika manuver belok ke kiri atau ke kanan.
Hal itu akan mengakibatkan mobil kian sulit dikendalikan karena gerakan dinding ban semakin liar, termasuk membutuhkan jarak pengereman yang lebih jauh sehingga mengurangi keselamatan berkendara.
Dalam kondisi ekstrem di mana tekanan udara ban sangat rendah, dapat membuat ban terlepas dari velg.