BANTEN, DISWAY.ID-Selebriti Raffi Ahmad yang juga bos RANS Nusantara FC batal mengelola Banten International Stadium (BIS).
Hal ini diketahui dari pernyataan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Provinsi Banten Rachmat Rogianto.
Rachmat menuturkan, Pemprov Banten belum mendapatkan pengelola BIS. Dua klub yang sempat menyatakan minat dan mengikuti beauty contest yakni RANS Nusantara FC dan Dewa United telah dinyatakan gugur.
RANS Nusantara FC dan Dewa United tak memenuhi persyaratan administrasi yang telah ditetapkan meski telah diberi waktu sekira empat bulan dengan batas waktu pada Mei lalu.
BACA JUGA:Syarat Tes Antigen dan PCR Dihapus, Penumpang Transportasi Umum Wajib Penuhi Aturan Baru Ini
“Belum, jadi masih mencari lagi, RANS lewat dari waktunya. Belum ada feedback ke kita jadi sudah lewat waktunya. Gugur kalau sudah lewat dari waktunya,” ungkap Rachmat.
Menurut Rahmat, saat itu RANS Nusantara FC menjadi satu-satunya kandidat untuk mengelola BIS. “Mungkin karena kesibukan mereka lewat dari batas,” ujarnya.
Padahal, sebelum BIS diresmikan pada Mei lalu, RANS Nusantara FC menjadi satu-satunya kandidat untuk mengelola BIS di kawasan Sport Center, Kota Serang tersebut.
Diketahui, sebelum diresmikan oleh Gubernur Banten periode 2007-2022 Wahidin Halim, RANS Nusantara FC dan Dewa United telah menyatakan minatnya untuk mengelola BIS sebelum Liga 1 musim 2022-2023 bergulir.
RANS Nusantara FC yang saat itu bernama RANS Cilegon FC bersama Dewa United mengikuti beauty contest pengelolaan BIS.
Lantaran hal tersebut, Pemprov Banten bakal kembali membuka tahapan beauty contest calon pengelola BIS. Walau RANS Nusantara FC dan Dewa United sudah gugur, tapi mereka masih diperkenankan kembali ikut jika masih berminat.
BACA JUGA:Persija Libas Rans Nusantara 3-0 di Pakansari Bogor
Hanya saja, RANS Nusantara FC kembali harus bersaing dengan club lainnya. Padahal sebelumnya, RANS Nusantara FC merupakan kandidat satu-satunya.
Pada beauty contest kali ini, ia memaparkan sudah ada sejumlah klub yang mulai survei ke lokasi akan tetapi belum menyatakan minat secara resmi. “Baru studi lapangan, belum bisa kita bilang mereka berminat karena belum ada surat resmi yang menyatakan berminat,” ungkapnya.