JAKARTA. DISWAY.ID - Kementerian Perhubungan resmi membatalkan kenaikan tarif ojek online pada 29 Agustus 2022 lalu.
Namun, keputusan itu dianggap memberatkan bagi driver Ojek Online lantaran akan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Lukman Hery, pengemudi Ojek Online mengatakan tidak menjadi masalah jika harga bahan bakar minyak naik asalkan tarif ojek online juga naik.
"Okelah, gapapa naik tapi diperhatikan juga masalah pendapatan dari ojek online" Ucap Lukman Hery kepada Disway.id, Kamis 1 September 2022.
BACA JUGA:Siap-siap! Tiket Bus Jawa-Sumatera Bakalan Naik 10-20 Persen Jika Harga Solar Naik
Meskipun kata Lukman Hery kenaikan BBM tidak jadi masalah, Pemerintah harus bisa melihat masyarakat yang terdampak kenaikan BBM ini.
"Harus ada terobosan dari Pemerintah jika ada masyarakat yang terdampak" Tambahnya.
Untuk saat ini harga BBM masih stabil dan belum ada informasi resmi terkait kenaikan BBM ini.
Bagi Lukman, tarif ojol setiap tahunnya menurun dan makin sengsara jika harga BBM justru malah naik.
"Karena yang saya tau tarif ojol dair tahun ke tahun makin menurun, ditambah lagi BBM mau naik makin sengsara kita" Kata Lukman.
Lukman berharap pemerintah bisa memberikan sebuah solusi untuk masyarakat khususnya yang bekerja sebagai driver ojek online.
"Kalo emang BBM itu naik, perhatikan masyarakat kelas bawah dengan memberikan bantuan sosial yang lain dan jangan jangka pendek tapi harus jangka panjang" Ujar Lukman.
BACA JUGA:'I Love You' ala Habib Bahar Bin Smith ke Polisi Saat Bebas Dari Tahanan
Sedangkan pengemudi ojek online lainnya Agus mengatakan jika BBM naik akan membuat sengsara ojol apalagi sekarang tarifnya masih murah.
"Pasti berdampak, sebelum naik harga BBM aja, udah susah. Apalagi kalo harga BBM naik" Ucap Agus pengemudi ojek online.