Ricuh! PMII Dan Polisi Sempat Saling Dorong-Dorongan

Senin 05-09-2022,18:28 WIB
Reporter : Intan Afrida Rafni
Editor : Lebrina Uneputty

JAKARTA, DISWAY. ID-Aksi unjuk rasa dari organisasi mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang dilakukan di Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 5 September 2022 berlangsung ricuh. 

Dari pantauan Disway.id di lokasi, massa PMII tampak menerobos kawat berduri yang disiapkan oleh pihak kepolisian. 

Tidak hanya itu, mereka juga sempat membakar sejumlah sepanduk dan ban di 5 titik saat aksi berlangsung. 

Pada saat ingin menerobos kawat berduri, mereka pun langsung merapatkan barisan dan langsung maju sambil menyanyikan lagu 'Maju tak gentar'. 

Kemudian juga sempat terjadi aksi saling dorong mendorong antara mahasiswa dengan pihak kepolisian sehinggan membuat border polisi mundur beberapa meter dari titik awal. 

Dengan membawa dua mobil komando, mereka secara perlahan menerobos pengamanan polisi sambil menyanyikan yel-yel yang berbunyi 'polisi mundur!'. "Pak Polisi mundur, pak Polisi mundur, Pak Polisi mundur," seru mereka. 

BACA JUGA:Demo Tolak Harga BBM, Kendaraan Taktis Aparat Siaga di Depan Gedung DPR

Beruntungnya aksi ricuh tersebut tidak berlangsung lama lantaran pihak kepolisian dengan sigap memisahkannya. 

Orator yang merupakan dari organisasi mahasiswa PMII juga mengatakan bahwa pihaknya hadir bukan untuk mencari keributan dengan pihal kepolisian. 

Ia hanya ingin melakukan aksi damai sebagai perwakilan dari masyarakat untuk menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak yang dilakukan oleh pemerintah pada Sabtu, 3 September 2022.

"Kami di sini bukan untuk mencari keributan dengan aparat keamanan," ujar orator dengan menggunakan alat pengeras suara. 

BACA JUGA:Antisipasi Keamanan Demo Tolak KenaikanBBM, Polisi Siapkan Rekayasa Lalulintas

Diketahui, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh organisasi PMII berlangsung sejak pukul 14.50 WIB. Aksi yang awalnya tampak damai itu menyampaikan empat tututannya terkait penolakan terhadap kenaikan harga BBM. 

Adapun tututannya tersebut yaitu pertama, menolak secara tegas kebijakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Kategori :