Tolak Kenaikan BBM PKS Walk Out, Ahmad Syaikhu Sindir Momen Joget-joget di Istana Negara

Tolak Kenaikan BBM PKS Walk Out, Ahmad Syaikhu Sindir Momen Joget-joget di Istana Negara

Tolak kenaikan Harga BBM, seluruh anggota DPR RI fraksi PKS kompak Walk Out dari Paripurna DPR RI ke-4, Selasa 6 September 2022. -Youtube/DPR RI-

JAKARTA, DISWAY.ID-Tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seluruh anggota DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pilih aksi Walk out dari rapat paripurna DPR RI, Selasa 6 September 2022. Presiden PKS Ahmad Syaikhu juga mengomentari soal kenaikan harga BBM yang bertolak belakang dengan momen perayaan HUT RI di Istana Negara 17 Agustus 2022 lalu. 

"Pimpinan, izinkan kami menyampaikan sikap PKS yang menolak kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, karena kami yakin kebijakan tersebut semakin membebani kehidupan masyarakat, yang belum pulih benar dari Pandemi Covid-19," kata Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto yang duduk di Komisi VII DPR RI dalam paripurna yang dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani itu.

"Secara Simbolik atas sikap penolakan tersebut kami walk out dari Sidang Paripurna DPR RI ini. Sebagai bentuk simpati kami atas sikap masyarakat di luar sana yang juga demo menolak kenaikan BBM bersubsidi. Demikian terima kasih," tegasnya.

BACA JUGA:Sukses Hibur Jokowi di Istana Negara, Penyanyi Cilik 'Ojo Dibandingke' Farel Prayoga Gelar Konser Malam Ini

BACA JUGA:3.000 Personil Amankan Aksi Buruh Tolak Kenaikan Harga BBM di Depan Gedung DPR RI Hari Ini

Sementara itu Ahmad Syaikhu mengatakan, terkait dengan kenaikan harga BBM para pemimpin sebaiknya mengingat kata Bung Hatta.

"Kepada para pemimpin yang saat ini mendapatkan amanah mengelola negeri ini. Ingatlah selalu pesan Bung Hatta. 'Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat," kata Syaikhu, Selasa 6 September 2022. 

Menurut Syaikhu, Indonesia baru saja merayakan Dirgahayu yang ke-77 dengan gegap gempita bahkan sambil berjoget ria. Namun tak lama berselang rakyat harus menelan pil pahit kenaikan harga BBM.

"Baru saja kita merayakan secara gegap-gempita Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia. Bahkan ada yang sambil berjoget dengan riang gembira. Tapi ternyata, kita harus menelan pil pahit bahwa apa yang dikatakan Bung Hatta benar adanya," tambah anggota DPR RI tersebut. 

BACA JUGA:Satu Istana Goyang 'Ambyar' karena Lagu Ojo Dibandingke, Abah Lala: Aku Melu Bangga!

BACA JUGA:Tolak Kenaikan Harga BBM, BEM Nusantara Gelar Aksi di Patung Kuda

Kenaikan harga BBM ini kata Syaikhu tentunya menyakiti hati rakyat yang belum lama ini kesulitan minyak goreng bahkan terkini harga telur yang terus melonjak. 

"Hari-hari ini, kita patut merenung dan bertanya. Bagaimana kebahagiaan dan kemakmuran dapat terwujud, jika hak mendasar rakyat untuk mendapatkan BBM dengan harga terjangkau saja tak bisa dilakukan? Belum lagi sebelum BBM dinaikkan harganya, rakyat kesulitan mendapatkan minyak goreng. Jika ada, harganya melonjak tinggi. Terkini, telur pun ikut melambung harganya," tambahnya. 

Syaikhu mengatakan sepatutnya para pemimpin terus mengingat ucapan Bung Hatta bahwa kemerdekaan yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 bukanlah tujuan akhir. Sebab itu hanya sebuah syarat bagi tujuan yang lebih mulia. Yakni tercapainya kebahagiaan dan kemakmuran rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: