"Saya berpikirnya terus terang dia (Irjen Fadil Imran) kena prank juga. Ketika pelukan nangis itu juga mungkin dibisiki 'saya dizalimi' makanya dipeluk-peluk," kata Mahfud.
BACA JUGA:Tarif Baru Bus Pulau Jawa Naik Hingga Rp 30 Ribu, Tutupi Biaya BBM dan Spareparts
Benny Mamoto adalah sosok yang mendapat kabar terjadinya peristiwa berdarah di Duren Tiga oleh Ferdy Sambo.
Disebutkan bahwa Ferdy Sambo menangis-nangis di depan Benny Mamoto yang menyebut dirinya didzalimi lantaran istrinya, Putri Candrawathi mendapat pelecehan hingga terjadi baku tembak.
"Saya menduga dia kena prank juga seperti yang Kompolnas, Komnas HAM dan sebuah pimpinan redaksi TV besar itu," tambah Mahfud MD.
Lantas siapa sebenarnya sosok Irjen Fadil Imran? berikut profil dan sepak terjangnya.
BACA JUGA:Tarif Ojol dan AKAP Resmi Naik, Cek Besaran Kenaikan Masing-masing Daerah
Fadil Imran merupakan pria kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan pada 14 Agustus 1968.
Jenderal bintang 2 ini merupakan Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.
Anggota Polri berusia 53 tahun ini pernah menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat (2013)
Tidak hanya itu, Fadil Imran juga pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur ke-25 (1 Mei 2020 - 16 November 2020)
Hingga akhirnya Fadil Imran ini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya aktif.
Fadil Imran juga memiliki karier mentereng dengan mengungkap sejumlah kasus.
1. Pengungkapan kasus mutilasi Ryan Jombang (2008)
2. Penangkapan Hercules dan John Kei (2013)
3. Mengungkap sindikat Saracen (2017)