JAKARTA. DISWAY.ID - Pihak Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang terpilih dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) 2022 mengungkapkan pihaknya bersedia jika Suharso Monoarfa ingin berkomunikasi.
Ketum PPP terpilih, Muhamad Mardiono mengatakan apabila memungkinkan membangun obrolan.
"Oh ya tentu. Beliau ini kan guru saya, beliau kan juga termasuk berjuang bersama-sama, beliau kader PPP bukan yang sehari dua hari," katanya kepada awak media, Jumat 9 September 2022.
Dirinya mengaku sangat terbuka untuk hal tersebut. Menurutnya juga tidak masalah jika saat ini Suharso belum berkenan.
"Kita terbuka. Buat saya gak ada masalah. Tapi saya memaklumi kalau beliau sekarang belum berkenan ya enggak apa-apa," ungkapnya.
"Pada saatnya nanti mungkin. Namanya kita Negarawan." tandasnya.
BACA JUGA:Latah Ikutan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan Bakal Bagi Dana Bantuan ke Warga DKI Jakarta
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terpilih dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) 2022 menjelaskan belum ada komunikasi dirinya dengan Suharso Monoarfa, Ketua Umum yang dilengserkan dalam Mukernas tersebut.
Ketum PPP terpilih, Muhamad Mardiono mengatakan pasca Mukernas belum ada komunikasi antar keduanya.
"Nah, kebetulan sejak proses Mukernas itu, sampai saat ini beliau tidak menelpon saya, tidak nge-WA saya," katanya kepada awak media, Jumat 9 September 2022.
"Ya barangkali beliau sedang tidak berkenan, atau beliau sedang sibuk. Karena saat ini beliau sekarang sedang menyelenggarakan pertemuan G20 para menteri di Belitung," tambahnya.
Dirinya mengaku, sudah mencoba mengkontak Suharso sejauh ini pasca Mukernas yang diadakan di Serang, Banten tersebut.
"Ya sudah. Tapi kan gini ya, prinsip para kiayi, majelis-majelis, kemudian kader-kader di struktur maupun nonstruktur yang mengikuti proses ini. Pada prinsipnya ini persoalannya ini adalah peersoalan partai, bukan persoalan orang." tandasnya.
BACA JUGA:Tarif Ojol Resmi Naik Sesuai Zonasi, Simak Rinciannya
Sebelumnya diketahui, Kisruh di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih menggelinding pasca kontroversi "amplop kiai" Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa.