Doa Bersama Jelang Muktamar PPP, Mardiono: Ketua Umum Itu Amanah, Bukan Jabatan

JAKARTA, DISWAY.ID - Menjelang pelaksanaan Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang akan digelar pada 27–29 September 2025 di Ancol, Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, menegaskan bahwa posisi Ketua Umum bukanlah sekadar jabatan, melainkan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

Dalam suasana khidmat doa bersama yang dihadiri kader PPP dari berbagai daerah, Mardiono menyampaikan bahwa dirinya tidak memiliki ambisi pribadi untuk merebut kursi Ketua Umum. 

BACA JUGA:Segini Harta Kekayaan Mardiono, Plt Ketum PPP yang Jadi Utusan Khusus Presiden

BACA JUGA:Mardiono Buruh Pabrik di Pasuruan Dibunuh Kakak Beradik di Depan Rumah, Begini Kesaksian Warga!

Ia mengaku hanya menjalankan tugas yang diamanahkan kepadanya sebagai pelaksana tugas.

"Saya tidak membentuk apa itu namanya tim sukses atau apa, tidak ada. Yang ada itu hanyalah saya sebagai seorang Plt Ketua Umum yang sekarang sedang mengemban tugas. Saya punya tugas untuk melaksanakan muktamar, ini adalah tugas yang diamanatkan kepada saya," ujar Mardiono kepada wartawan di Jakarta, Jumat 26 September 2025.

Ia menekankan bahwa dirinya tidak akan melakukan deklarasi pencalonan karena merasa tidak memiliki ambisi untuk menjadi Ketua Umum.

BACA JUGA:Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima Sambut Prabowo di Istana Huis ten Bosch

BACA JUGA:Ternyata PPP Sudah Dukung Ganjar Pranowo Sejak Pilkada 2018, Mardiono: PPP Antarkan Beliau Jadi Gubernur Jawa Tengah

"Saya tidak begitu ambisi untuk harus menjadi Ketua Umum, karena sesungguhnya Ketua Umum ini adalah bukan jabatan, tetapi adalah mengemban tugas untuk menjalankan amanah," tegasnya.

Kendati begitu, Ia menegaskan kesiapannya jika kembali dipercaya untuk mengemban amanah.

"Kalau memang saya masih terpanggil untuk menjalankan amanah di Partai Persatuan Pembangunan ini, insyaallah saya akan melaksanakan amanah itu sebagaimana amanah yang sudah diberikan kepada saya selama 28 tahun saya berkiprah di PPP," ujarnya.

Doa bersama yang digelar secara sederhana tersebut, menurut Mardiono, mencerminkan empati terhadap kondisi masyarakat yang sedang tidak baik-baik saja. 

BACA JUGA:Markas KKB Pimpinan Undius Kogoya di Paniai Papua Tengah Diduduki TNI dan Polri

Sumber: