JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meluncurkan buku karya Universitas Indonesia melalui Unit Kerja Khusus Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Disaster Risk Reduction Center (DRRC) dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Kamis 15 September 2022.
Buku tersebut merupakan buku Pedoman Pemetaan Risiko Kebakaran DKI Jakarta dan Sistem Informasi Rencana Induk Sistem Penanggulangan Kebakaran (e-RISPK) sebagai hasil dari kerja sama Program Pemetaan Rawan Bencana Kebakaran di seluruh Wilayah Manajemen Kebakaran dan Penyelamatan (WMKP).
“Pemerintah DKI Jakarta berkomitmen untuk senantiasa memberikan perlindungan bagi masyarakat DKI dari Risiko Kebakaran. Permasalahan Kebakaran di DKI Jakarta memerlukan kerja sama antara Pemerintah DKI Jakarta dengan perguruan tinggi,“ ujar Drs. Satriadi Gunawan, M.Si., Kepala Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta.
BACA JUGA:4 Titik Aksi Massa Hari Ini, Mulai Jakarta Hingga Bekasi
BACA JUGA:Steffi Zamora Dituding Punya Anak di Luar Nikah, Dibela Sahabat Sampai Dituntut Klarifikasi
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta melaksanakan kerja sama dengan Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia guna penyelesaian permasalahan kebakaran di DKI Jakarta, meningkatkan perlindungan bagi masyarakat serta meminimalkan risiko kebakaran.
“Dari kerja sama ini diperoleh hasil Pemetaan Risiko Kebakaran serta Sistem Informasi Rencana Induk Kebakaran (e-RISPK) di DKI Jakarta,” tambah Satriadi.
Dari hasil penelitian, didapatkan rata-rata nilai risiko kebakaran di DKI Jakarta adalah 48 persen dengan kategori risiko kebakaran sedang.
BACA JUGA:AHY Kembali Sebut Kinarja SBY Saat Pemimpin Indonesia, Kenaikan Pendapatan Perkapita Hingga 3.5 Kali
BACA JUGA:Hasil Eksperimen: Nanoplastik Dapat Ganggu Proses Hati dan Sel Paru-paru Manusia
Jakarta Timur memiliki persentase 51 persen dengan kategori kebakaran sedang, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Kepulauan Seribu Utara memiliki persentase 49 persen dengan kategori kebakaran sedang, Jakarta Barat memiliki persentase 48 persen dengan kategori kebakaran sedang.
Jakarta Utara memiliki 44 persen dengan kategori kebakaran sedang, serta Kepulauan Seribu Selatan memiliki persentase 38 persen dengan kategori kebakaran ringan.
“Pemetaan Risiko Kebakaran di DKI Jakarta sangat penting dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko dan lokasi titik rawan kebakaran di DKI Jakarta. Hasil Kajian Risiko Kebakaran akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan Mitigasi Risiko Kebakaran sehingga perlindungan jiwa dapat dilakukan semaksimal mungkin dan kerugian akibat kebakaran dapat diminimalisasi,” jelas Ketua DRRC UI, Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si., PhD.
BACA JUGA:Gelar Konser Rayakan 15 Tahun Berkarya, Rizal Armada: Bersyukur Setelah Penantian Panjang
BACA JUGA:Dukung Kendaraan Listrik untuk Dinas, Wagub DKI: Bisa Kurangi Beban BBM yang Semakin Tinggi