Pelanggaran HAM Berat di Paniai Papua 2014 Mulai Digelar di Pengadilan Makassar

Rabu 21-09-2022,12:22 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : Reza Permana

BACA JUGA:Puluhan Calon Jemaah Umrah Tak Diberangkatkan, Pemilik Travel Malah Umrah Bareng Keluarga: 31 Jemaah Terlantar

Saat itu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang membawa mobil Toyota Fortuner Hitam tanpa menyalakan lampu ditegur oleh sekelompok pemuda.

Terguran tersebut berujung pada pertengkaran dan penganiayaan oleh TNI.

Keesoka harinya pada 8 Desember 2014, sekelompok masyarakat Ipakiye berangkat menuju Polsek Paniai dan Koramil di Enarotali untuk meminta penjelasan. 

BACA JUGA:Yakin Tak Pernah Sebut Nama Robert Bonosusatya Dalam Bahasan Konsorsium 303, Ketua IPW: Ingat...

BACA JUGA:Adam Levine Digosipkan Main Serong saat Istri Hamil, Ngaku Khilaf Tapi Bantah Selingkuh?

Masyarakat tersebut berkumpul di Lapangan Karel Gobai yang terletak di depan Polsek dan Koramil sambil menyanyi dan menari sebagai bentuk protes terhadap tindakan apparat.

Merasa tak mendapat tanggapan, masyarakat mulai melempari pos Polisi dan pangkalan militer dengan batu. 

Akibat aksi tersebut, aparat menanggapi dengan melakukan penembakan untuk membubarkan massa yang mengakibatkan lima orang warga sipil tewas.

Kategori :