BACA JUGA:DPR Endus Celah Korupsi BLT BBM, Ini Modus yang Terjadi di Daerah
BACA JUGA:Heboh Struk Pembelian BBM Shell Jenis V Power 60 Liter, Kesimpulan: Gaji 6 juta Memang Nggak Cukup!
Setelahnya keseluruhan data itu diklaim telah terjual dengan biaya sebesar US$ 2.000 atau sekitar Rp 30 juta.
Sang hacker juga menyebut bahwa ia menerima pembayaran dari pembelian datanya itu dalam bentuk Bitcoin atau Cryptocurrency lainnya.
Polri disebutnya telah membangun server atau website sederhana dengan menggelontorkan uang yang banyak.
"Karena mereka tidak peduli dengan kerentanan pada website yang mereka kelola," pungkas sang hacker.
BACA JUGA:KPK OTT Hakim Mahkamah Agung, Ini Barang Bukti yang Dibawa ke Gedung Merah Putih
BACA JUGA:Roadshow Bus KPK 2022 Sambangi Pemprov Banten, Berikut Agendanya
Bahkan beberapa data yang ia punya telah berani dijual hacker Meki dengan harga yang terbilang terjangkau.
Alasan hacker Meki menjual data atau dikumen pribadi dari Polda Metro Jaya lantaran ia menilai kondisi polisi di Indonesia tidak lagi bekerja dengan benar.
"Tapi sering mempersulit dan menjatuhkan orang miskin," ungkap hacker Meki.