JAKARTA, DISWAY.ID - Rocky Gerung membantah pernyataan yang menyebut bahwa dirinya sudah membelok untuk masuk mendukung pemerintah.
Ia pun membuat klarifikasi kalau dirinya tidak ada niatan sama sekali untuk menjadi 'penghianat' dan masuk ke lumbung Istana.
Justru menurutnya, bukan seorang Rocky Gerung yang mendekat ke dalam kekuasaan tetapi kekuasaan yang mendekat kepadanya.
BACA JUGA:Urusan Asmara Tak Direstui, Polwan Brigadir IR Aniaya Riri Aprilia Dihajar Sejadi-jadinya
BACA JUGA:Rocky Gerung Sempat Heran Gibran Sambangi Rumahnya: Karena di Kalangan Istana Saya Kan Dibenci
"Yang musti saya terangkan adalah saya tidak mendekat pada kekuasaan, yang terjadi kekuasaan mendekat kepada saya. Itu berbeda," kata Rocky Gerung, dikutip Disway.id dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu, 25 September 2022.
"Dan kelihatannya memang ada keadaan baru yang mencemaskan bangsa ini, karena itu, tetap wilayah kritisisme kita produksi itu," sambungnya.
Pernyataan Rocky Gerung mendekat ke kekuasaan muncul saat ia mewawancarai Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan didatangi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming.
Meski begitu Rocky tetap memastikan bahwa dia tetap akan melontarkan banyak kritikan kepada pemerintah.
BACA JUGA:Piala Dunia U20 di Indonesia, Berikut Ini Update Negara Peserta
BACA JUGA:Ratusan Warga Caringin Tolak Pembangunan Coconut Island Carita di Labuan Pandeglang
Menurutnya, pemerintah tidak punya oposisi dan dari situ Rocky Gerung mengambil peran menjadi oposisi dari pemerintah itu sendiri.
"Orang bilang 'hajar dong dia (Luhut)' Ya nggak bisa lah.. saya host masa ngehajar dia, nanti orang (lain) nggak mau datang lagi," terangnya.
Ditegaskan oleh Rocky Gerung bahwa dirinya ingin menuntun masyarakat agar membangun bangsa Indonesia dengan cara 'pertengkaran pikiran' dan bukan pertengkaran dendam.
"Jadi nggak akan berkurang krtisisme saya, dan bahkan bisa berlebih," pungkas Rocky.