MU Klub Eropa Pertama yang Menyampaikan Duka atas Tragedi Kanjuruhan, PSSI: FIFA Tak Beri Sanksi

Minggu 02-10-2022,16:10 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

JAKARTA, DISWAY.ID - Setan Merah-julukan Manchester United (MU) jadi klub sepakbola Eropa pertama yang menyampaikan duka cita atas kejadian memilukan di Malang tersebut.

MU turut mengucapkan bela sungkawa atas tragedi memilukan di Kanjuruhan yang menewaskan hingga 130 orang.

“Manchester United sangat berduka atas tragedi di Malang, Indonesia,” begitu bunyi ucapan duka cita klub via media sosial, Minggu 2 Oktober 2022 sore WIB.

Ucapan duka cita dihaturkan MU via media sosial jelang derby Manchester kontra Man City di Stadion Etihad pada pekan kesembilan Liga Primer Inggris, Minggu 2 Oktober 2022 pukul 20:00 WIB.

BACA JUGA:Buntut Tragedi Kanjuruhan, Liga 1 Indonesia Dihentikan

“Kami dengan tulus berbela sungkawa kepada para korban, keluarga korban, dan semua orang yang terkena dampak,” begitu selanjutnya.

Bela sungkawa dari MU ini mendapat respons positif dari penikmat sepak bola di Indonesia, khususnya pendukung Setan Merah.

Kolom komentar unggahan United tersebut pun langsung dibanjiri warganet asal Indonesia, yang membalas dengan ucapan terima kasih.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur setelah Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya 3-2 tersebut memang menimbulkan ekses besar dan menjadi sorotan media internasional.

BACA JUGA:Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Mahfudin Nigara: Salut Buat Bonek

Sikap AFC dan FIFA

Sekjen PSSI Yunus Nusi yakin bahwa AFC dan FIFA tidak akan mengambil keputusan yang merugikan Indonesia.

PSSI bertindak setelah insiden Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa. Tragedi itu terjadi pada 1 Oktober, selepas laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, pada pekan 11 Liga 1 2022/23.

Kericuhan terjadi setelah suporter Arema masuk ke dalam lapangan setelah pertandingan. Terjadi keributan antara suporter dan aparat, dan menembakkan gas air mata menjadi puncak dari kejadian nahas ini.

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Dilarang Main di Kandang

Dengan banyaknya korban jiwa, setidaknya 130 jiwa sesuai laporan Polisi, maka Indonesia harus was-was dengan perhatian FIFA dan AFC, yang bisa mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, hingga sanksi.

Dalam sesi jumpa pers yang digelar PSSI, sekretaris jenderal Yunus Nusi membeberkan, bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan FIFA dan AFC. Menurut Yunus, induk sepakbola dunia itu tak akan mengambil sikap buru-buru.

“Kami selalu sampai dengan hari ini membangun komunikasi dengan FIFA, tentu kami berharap bahwa ini tidak menjadi rujukan bagi FIFA untuk mengambil keputusan yang tidak baik untuk Indonesia dan PSSI,” ucap Yunus, 2 Oktober.

“Ini bukan perkelahian antara suporter, bukan permusuhan yang saling bertikai, dan ini korban lebih kepada karena tertutupnya sebuah pintu (di area tribun stadion). Hingga ada berdesak-desakan, terinjak. Sekali lagi, tragedi di Kanjuruhan bukan perkelahian antarsuporter, bukan permusuhan, tapi karena berdesak-desakan,” sambungnya.

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan Melebihi Peristiwa Heysel, Ratusan Suporter Meninggal

PSSI sadar betul bahwa insiden ini menjadi perhatian dunia, dan media asing pun terus memberitakan tragedi yang benar-benar mencoreng nama sepakbola Indonesia di mata dunia.

“Media asing telah menghubungi saya, dari AFC maupun media lainnya. Bahwa kejadian ini adalah kejadian luar biasa. Tentu ini menjadi atensi semua pihak, termasuk PSSI. Tentu kami akan berkomunikasi terus dengan FIFA supaya tidak terkena sanksi, Kami juga tahu AFC tidak akan mengambil keputusan secara terburu-buru,” papar Yunus.

Presiden Jokowi Bereaksi

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah memberi instruksi supaya sepakbola Indonesia dihentikan untuk sementara waktu.

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan Melebihi Peristiwa Heysel, Ratusan Suporter Meninggal

Perintah ini diberikan setelah terjadi insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB.

Telah terjadi kerusuhan suporter yang akhirnya menyebabkan ratusan nyawa harus meninggal dunia. Sementara masih banyak yang mendapat luka dan dirawat di rumah sakit setempat.

“Saya meminta Menkes (Menteri Kesehatan) dan Gubernur Jatim (Jawa Timur) untuk memonitor khusus layanan medis untuk korban agar dapatkan layanan terbaik,” ucap Jokowi, di Youtube Sekretariat Presiden.Seperti pernyataan PSSI, Jokowi pun meminta supaya kompetisi sepakbola Indonesia dihentikan sampai investigasi mengenai insiden yang terjadi di Kanjuruhan benar-benar jelas.

“Saya perintahkan pada Menpora, Kapolri, dan Ketum PSSI untuk evaluasi menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepak bola dan prosedur keamanannya,” papar dia.

BACA JUGA:Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Tembus 153 Penonton, Rilis Resmi 127 Orang, Ini Rinciannya

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali akan bertolak ke Malang bersama para petinggi PSSI dan pihak Kepolisian Republik Indonesia. Hal ini dilakukan sesuai arahan dari Presiden Jokowi.

“Saya diminta segera ke Malang untuk melihat dan situasi yang ada di sana dan kemudian ke rumah sakit juga melihat korban. Arahan Pak Presiden juga supaya saya bertakziah ke beberapa korban yang ada,” beber Amali kepada media.

“Kami akan ke sana langsung ke lapangan. Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan Ketua PSSI untuk kita langsung ke lapangan, ke Malang,” ujar Amali.

Sejauh ini, PT Liga Indonesia Baru dan PSSI memang sudah memberi pernyataan bahwa kompetisi Liga 1 akan diberhentikan sementara waktu karena insiden ini.

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan, Pengamat Desak Kapolda Jatim Dicopot karena 3 Alasan Ini

Namun dengan apa yang disampaikan Jokowi, dan korban yang begitu banyak, kemungkinan seluruh aktivitas kompetisi lainnya akan dihentikan sementara waktu.


Para korban yang berjatuhan akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022 malam. -Instagram/@hasanjr11-

Kategori :