JAKARTA, DISWAY.ID-- Arema FC berpotensi menerima hukuman berat lantaran tragedi tewasnya 130 penonton di Stadion Kanjurhan, Malang, Jawa Timur.
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan sebelum disidang Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Arema FC harus menerima sanksi tidak bisa menjadi tuan rumah dalam lanjutan Liga 1 Indonesia.
"Tadi malam, melalui Komite Disiplin Pak Erwin Tobing telah mengeluarkan statement bahwa Arema Malang sangat berat hukumannya, yang jelas tak akan ada (pertandingan) home di Malang," katanya saat konferensi pers di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu 2 Oktober 2022.
BACA JUGA:PSSI Bentuk Tim Investigasi Tragedi Kanjuruhan, Ketum Turun Tangan, Penembakan Gas Air Mata Disoal
BACA JUGA:Denise Chariesta Ungkap Kegigihan Suami Artis Merenggut Cintanya, Nyambung Sampai 4 Tahun
"Selanjutnya, Komite Disiplin juga akan secepatnya bersidang untuk sanksi-sanksi yang lain," tambahnya.
Sebelumnya, PSSI mengaku menyesalkan terjadinya kerusuhan atau tragedi Kanjuruhan tersebut dalam pekan sebelas Liga 1.
"PSSI sangat menyesalkan atas kejadian ini dan tentu ini menjadi kejadian yang sanangat luar biasa bagi kita semua khususnya federasi," ungkapnya.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang terjadi usai laga pekan sebelas antara Arema FC dan Persebaya. Dimana Arema selaku tuan rumah kalah 2-3 dari Persebaya.
Usai pertandingan, suporter tidak terima dengan kekalahan yang dialami Arema dan memasksa masuk ke dalam arena lapangan.
BACA JUGA:Liga 1 2022/2023 Dihentikan Sementara, Kompetisi Tetap Jalan
BACA JUGA:Terbongkar, Alasan Denise Chariesta Sebenarnya Sampai Tergoda Jadi Pelakor Suami Artis Inisial R
Banyak suporter ke lapangan dan terlihat juga polisi dengan menghalau serta menembakkan gas air mata.
Pada tragedi Kanjuruhan ini sebanyak 130 orang meninggal dunia dan ratusan luka-luka. Korban yang meninggal dunia terdiri dari suporter Arema FC dan anggota polisi.