- Proses instalasi yang memakan waktu
- Data rumah tangga miskin tidak sesuai atau tak memenuhi kriteria, seperti tidak terjangkau siaran terestrial, kondisi rumah tidak masuk kriteria miskin, atau tak memiliki televisi
BACA JUGA:Banjir Disebut Menjadi Penyebab Tembok MTsN 19 Pondok Labu Roboh
Jadwal migrasi siaran TV Analog ke Digital di Jabodetabek Ditunda hingga 2 November 2022
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali mengundurkan jadwal migrasi siaran TV Analog ke TV Digital di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Rabu 5 Oktober 2022 resmi dibatalkan.
Dibatalkannya rencanan itu atas permintaan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI). Mereka pun menjanjikan beberapa hal terkait program migrasi dari TV analog ke TV digital.
Berdasarkan data Nielsen per 27 September, baru 26% atau sekitar 7,2 juta dari 21 juta populasi pemirsa televisi di Jabodetabek yang siap beralih. Ini mencakup populasi pemirsa televisi yang free to air (FTA) atau gratis.
Sedangkan berdasarkan digital review, sekitar 40% yang siap beralih ke siaran TV digital.
Oleh karena itu, ATVSI mengirimkan surat kepada Menteri Kominfo Johnny G Plate agar penyetopan TV analog di Jabodetabek hari ini dibatalkan.
"Asosiasi mengusulkan agar migrasi ke TV digital di Jakarta dan sekitarnya digelar pada 2 November," kata Sekretaris Jenderal ATVSI Gilang Iskandar.
Kominfo sendiri berencana menerapkan migrasi TV analog ke TV digital secara bertahap dan selesai seluruhnya pada 2 November. Hal ini diatur dalam Undang-undang atau UU Cipta Kerja.
"ATVSI meminta agar penyetopan TV analog di Jabodetabek digelar pada tenggat waktu akhir yakni 2 November," ujarnya.
“Paling tidak selama sebulan ini bisa kami manfaatkan untuk sosialisasi secara masif,” sambungnya.
"Sosialisasi yang dimaksud seperti cara beralih ke TV digital, pentingnya penggunaan set top box, dan lainnya," pungkasnya.